Laporan : Hidayatul Fitri
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Muhammad De Putra, akrab disapa Ade merupakan seorang penyair muda Riau.
Sejak usia 9 tahun ia sudah tertarik dengan puisi. Kecintaannya dengan puisi mengantarkan ia mengukir prestasi hingga ke Eropa.
Ade aktif mengikuti berbagai komunitas dan terlibat dengan program yang sehubungan dengan puisi.
Komunitas yang ia ikuti kerap mengangkat isu toleransi, literasi dan konservasi.
Ade sedang tergabung dengan sebuah program bernama Berita Esok Hari.
Program ini dibentuk oleh berbagai komunitas yang berupaya dalam mengajak generasi muda untuk mengirimkan puisi dan akan dijadikan buku.
Ia menyatakan program ini bertujuan memberikan wadah generasi muda di seluruh Indonesia agar berani berkarya.
“Puisi adalah cara kami untuk membebaskan orang-orang menyampaikan pesan,” kata penyair berprestasi ini .
Tema yang diangkat yaitu Merindu Indonesia. Latar belakang tema ini yaitu untuk mengingat jasa dan bertrimakasih kepada Indonesia sehingga masyarakat juga sadar bahwa kita juga harus berkontribusi untuk Indonesia.
“Puisi itu punya sifat penyampaian yang halus tetapi berbicara menusuk,” ujarnya di acara ROLCAST.
Hasil dari kampanye menggunakan puisi yang ia lakukan lebih menonjolkan kebebasan berekspresi dalam menyampaikan aspirasi.
Ia ingin menggugah kesadaran dan semangat masyarakat dengan isu toleransi, literasi dan konservasi.
Puisi bagi ade adalah media untuk berkontribusi kepada Indonesia.
Melalui puisi ia dapat menyuarakan dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang berbagai macam permasalahan di Indonesia.
“Saya merasa memiliki rasa nasionalisme ketika mengenal puisi. Saya menjadikan puisi untuk mempengaruhi masyarakat berbuat lebih untuk Indonesia” ucapnya.
Ia ingin menjadi orang yang berpengaruh untuk Indonesia yang lebih baik.
Ade beranggapan bahwa literasi bisa dijadikan media untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi.
Ia ingin terus mengajak masyarakat untuk dapat menulis tentang kepedulian terhadap Indonesia.
“Menulis adalah salah satu upayaku untuk berkontribusi, maka aku menulis, aku cinta Indonesia,” jelasnya.