Laporan : Hidayatul Fitri
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Ruangan dengan bendera segitiga beraneka warna di langit-langit atap dan furniture kursi yang unik serta lukisan di dindingnya menambah suasana khas anak muda yang beraktivitas di dalamnya.
Tepatnya di Tik Tok Canteen & Caffee, Jalan Arifin Ahmad, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau. Tempat ini menjadi markas Relawan Muda Riau (RMR),
RMR terbentuk sejak akhir tahun 2016 digagas oleh Purna Caraka Muda (PCMI) Pekanbaru. PCMI merupakan organisasi perkumpulan pemuda pertukaran pelajar antar negara.
Bermula dari keinginan PCMI untuk membentuk wadah bagi pemuda di Riau sebagai media untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Organisasi yang mulai aktif tahun 2017 ini memiliki visi untuk menjadi wadah bagi pemuda Riau yang aktif, kreatif dan iniovatif serta berjiwa sosial tinggi.
Misi RMR secara umum adalah mampu berkontribusi kepada masyarakat Riau, mengambil peran dalam dunia sosial, pendidikan dan lingkungan.
Beberapa kegiatan rutin yang dilakukan Relawan Muda Riau yaitu gerakan sedekah Jumat, pembagian tumbler (botol minum), Sapa Sekolah, mengeksplor desa wisata dan beberapa kegiatan peduli bencana.
Gerakan sedekah Jumat rutin RMR dilakukan dengan membagikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan di Pekanbaru.
Begitu pula dengan pembagian tumbler yang didukung langsung oleh Gubernur Provinsi Riau setelah RMR diundang untuk melakukan audiensi. Pembagian tumbler dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan plastik.
Kegiatan pendidikan yang dilakukan RMR yaitu program Sapa Sekolah. Sapa Sekolah biasanya diadakan dua kali dalam setahun.
Selain memberikan berbagai barang dan uang tunai hasil donasi RMR juga mengadakan kegiatan edukasi melalui berbagai permainan yang dapat dijadikan sebagai media pembentukan karakter siswa.
Sekolah yang dijadikan target perlu dilakukan survei terlebih dahulu berdasarkan keadaan sekolah, lingkungan, jumlah siswa, jumlah guru dan latar belakang pendapatan orang tua.
Beberapa sekolah yang sudah dikunjungi biasanya berada di pedalaman Provinsi Riau. RMR bekerjasama dengan Indonesia Of Road Federasi (IOF) untuk akomodasi.
Sekolah paling miris yang dikunjungi yaitu sekolah marginal yang berada di Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, ditempuh dengan 12 jam perjalanan dari Pekanbaru.
Kondisi bangunan sekolah yang merupakan bekas kandang kambing, jumlah siswa hanya sekitar 20 orang, jarak dari rumah ke sekolah yang jauh membuat siswa-siswi harus berangkat sedari subuh dengan diantar orang tua menggunakan senter dan ditempuh secara berjalan kaki.
Tidak hanya itu, demi bisa bersekolah mereka juga harus menyebrang sungai. Keadaan ini menggugah jiwa sosial RMR untuk membantu sekolah tersebut. Bantuan yang disalurkan dapat berupa uang tunai dan barang seperti sepatu, seragam sekolah, alat tulis dan tas sekolah.
Kegiatan tahunan RMR yang dilakukan untuk meningkatkan potensi desa wisata yaitu program Kampung Merah Putih. Program ini diadakan tepat pada tanggal 17 Agustus dalam rangka memperingatan hari kemerdekaan Indonesia. RMR biasanya mengadakan upacara di daerah yang berpotensi menjadi objek wisata seperti Desa Teluk Jering, Desa Buluh Cina dan Desa Okura.
Kampung Merah Putih di Desa Buluh Cina dilaksanakan dengan menghadirkan gajah. Sedangkan di Desa Okura menghadirkan kuda. Tujuannya adalah untuk mengangkat desa wisata di Riau agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2020 Kampung Merah Putih dilaksanakan di rooftop (atap) markas RMR karena kondisi sedang pandemik COVID-19.
Selain upacara, RMR mengadakan games tebak kata, tebak gaya, tebak gambar antar pengurus RMR dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Saat pandemik RMR diajak untuk terlibat bekerja sama dengan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Riau untuk melakukan kegiatan berbagi sembako. Sebanyak 200 paket sembako disumbangkan ke berbagai tempat di Pekanbaru..
Selain itu, RMR juga rutin mengadakan bantuan ketika bencana asap melanda Provinsi Riau. Bantuan berupa pembagian masker, obat- obatan dan uang tunai.
Dana kegiatan diperoleh dari hasil donasi terbuka. Donasi biasanya diumumkan melalui media sosial. Donator tidak hanya berasal dari Riau, tetapi banyak juga yang berasal dari daerah lainnya. Donasi dapat berupa barang maupun uang tunai.
Struktur RMR terdiri dari Pembina, manajemen, pengurus dan anggota. Saat ini RMR sudah memiliki lebih dari 100 keanggotaan.
Tiap tahun RMR melakukan perekrutan untuk pemuda Riau yang ingin bergabung dengan ketentuan usia 18 – 30 tahun. Untuk bergabung menjadi anggota RMR dilakukan dengan cara mendaftar,
mengisi formulir, membayar biaya pedaftaran sebesar Rp 10 ribu yang nantinya akan diberikan stiker dan pin RMR, wawancara dan Forum Group Discussion (FGD) serta mengikuti Training Camp.Untuk
Masyarakat yang tidak tergabung dalam keanggotaan RMR juga dapat berpartisipasi sebagai Sahabat RMR.
Sekretariat RMR saat ini resmi menjadi Youth Center di Pekanbaru. “Tempat ini boleh digunakan untuk berbagai kegiatan organisasi kepemudaan di Riau yang telah MOU dengan kita. Tetapi tempat ini tetap RMR yang mengelola,” jelas Eva, Ketua RMR.
Selain di Pekanbaru, RMR kini sudah ada di Rokan Hulu dan Duri. Harapan RMR kedepannya ingin membentuk RMR di seluruh 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Berbagai informasi seputar RMR bisa dicek langsung di Instagram RMR yaitu relawanmudariau.