(istimewa)
Selasa, 14 Juli 2020 20:12 WIB
(istimewa)
Laporan: EFFENDI
RIAU ONLINE, SIAK - Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri mengaku risau dengan resiko stunting mengancam anak usia dini.
Sebagaimana diketahui, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Akibat kondisi ini, tubuh anak tumbuh lebih pendek dari ukuran tinggi anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
"Kenali ciri-ciri anak stunting ini agar kita dapat mendeteksi dan mencegah stunting lebih dini. Diantaranya gigi lambat tumbuh, pertumbuhannya pun jadi lambat dan wajahnya lebih muda dari anak seusianya" katanya, saat memberi sambutan pada kegiatan Pelatihan Pengolahan Pangan Berbahan Baku Ikan Untuk Ibu Hamil dan Balita di aula Kampung Benteng Hilir Mempura, dan Kampung Tumang Kecamatan Siak, Selasa (14/7/20).
Untuk itu, Forikan Siak gencar dalam mengedukasi masyarakat melalui pelatihan pengolahan makanan tambahan berbahan ikan untuk ibu hamil dan ibu balita. Hal ini untuk meningkatkan konsumsi ikan di negeri istana tersebut.
Baca Juga
"Ini kecamatan terakhir kami turun dalam memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Penghulu dan kader PKK Kampung, dalam mengolah makanan berbahan ikan lokal," sebut Rasidah.
Menurut dia, pentingnya memberikan edukasi kepada kaum hawa sebagai ibu dari anak-anak agar tumbuh sehat dan cerdas. Karena, stunting tidak bisa diobati namun bisa dicegah melalui asupan gizi dan protein yang cukup kepada ibu hamil dan ibu balita.
Istri Alfedri ini menuturkan, tidak semua orang pendek itu stunting. Faktor gen dari orang tua bisa menyebabkan anak-anak kerdil, namun jika diberikan asupan gizi yang cukup anak tersebut bisa tumbuh menjadi anak yang tinggi dan cerdas.
"Kandungan protein dan omega 3 pada ikan menjadi salah satu yang penting untuk anak. Kandungan gizi ini dapat membangun jaringan sel-sel otak dan tubuh. Supaya tak terkesan memaksa, ibu-ibu bisa mengolah ikan semenarik mungkin sehingga anak-anak jadi suka makan ikan," imbuhnya.
Chef Fitra Nugraha menambahkan, umumnya orang-orang Indonesia itu kalau makan yang penting enak dan kenyang. Padahal menurut dia, makan yang benar itu adalah makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan.
"Orang-orang barat itu kalau makan ikan tidak mau terlalu matang atau overcook. Artinya, jangan memasak ikan terlalu lama. Akibatnya kandungan gizi dalam ikan akan hilang," ucapnya.
Kegiatan Pelatihan pembuatan makanan tambahan berbahan ikan lokal ini bekerjasama dengan PT Bumi Siak Pusako agar masyarakat kabupaten Siak gemar makan ikan.