Cerita Ridho Sembuh dari Covid-19, Sempat Ogah Minum Obat dan Mau Kabur/Muhammad Ridho dilepas tenaga medis/Istimewa
(istimewa)
RIAU ONLINE, PELALAWAN-Tepuk tangan riuh dari tenaga medis menyambut Muhammad Ridho Fitrah Taufik keluar dari ruangan Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, Kamis 4 Juni 2020. Santri Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini sembuh setelah 24 hari diisolasi.
Hari itu juga menjadi hari pertamanya melihat matahari setelah hampir 4 pekan dirawat di ruangan isolasi. Ridho menjalani perawatan yang panjang karena dia sempat mneolak minum obat. Dia merasa sehat karena tidak mengalamai gangguan apapun. Ridho ternyata pasien positif covid-19 masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Ridho, berjalan dengan menggendong tas ransel berwarna hitam, menggunakan baju gamis biru dongker dipadu dengan peci bercorak merah dan liris putih.
Tampak juga Direktur RSUD Selasih dr Chairul Hamdi beserta jajaran manajemen dan orangtuanya di kerumunan tim medis yang menggunakan alat pelindun diri.
Santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) di Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini diberikan bunga oleh tim medis sebagai tanda sukacita atas kesembuhannya.
"Selamat ya Ridho, sudah sembuh. Semangat ya," teriak para perawat.
Manajemen RSUD menyiapkan sedikit acara seremonial non formal pemberangkatan Ridho dari ruang isolasi.
Direktur Chairul didebut memberikan sambutan dan menyampaikan harapannya serta doa atas kesehatan pemuda berkulit putih itu.
Muhammad Ridho
Seraya meminta maaf jika ada hal-hal yang kurang dalam pelayanan selama menjalani isolasi.
"Semoga anak kami Ridho tetap sehat saat berkumpul dengan keluarga dan diterima masyarakat," tutur dr Chairul.
Ayah Ridho juga diminta menyampaikan sepatah dua patah kata.
Pria bergamis putih itu menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh tim medis dan manajemen Rumah Sakit serta pemerintah yang telah menyembuhkan putranya.
Ia berharap dengan kesembuhan anaknya, virus corona menghilang dari Pelalawan maupun Indonesia.
"Terimakasih sudah merawat anak saya selama 24 hari disini dan sekarang sudah sembuh. Kita semua patut bersyukur kepada Allah SWT atas kesehatan ini," tandasnya.
Tolak Minum Obat
Ridho mengaku tidak menyangka dirinya bisa terkena Covid-19 setelah pulang dari Magetan bersama teman-temannya santri yang lain.
Sebelum dinyatakan positif corona, ia banyak berinteraksi dengan orang lain dan berjabat tangan.
Sebelum ketahuan terjangkit virus, ia jarang menggunakan masker dan mencuci tangan serta menjalankan protkol kesehatan lainnya.
"Sampai masuk rumah sakit ini, saya tak menyangka kena Covid.
Selama 24 hari menjalani isolasi dan katanya salah satu yang terlama dirawat," bebernya.
Selama dua minggu dirawat di ruang isolasi, Ridho mengaku tidakk mau meminum obat yang diberikan tim medis akibat tidak percaya kena corona.
Hal itu diperkuat dengan kondisi tubuhnya yang tampak sehat dan hampir tidak merasakan gejala seperti yang dirasakan pasien positif lainnya.
Seperti flu, batuk, demam, sesak, dan gejala lainnya.
Beberapa hari terakhir ia baru merasakan ada sedikit batuk.
Ketika Idul Fitri 1441 H, Ridho mulai mau meminum obat secara rutin sesuai anjuran tim medis.
Hingga swap test dilakukan delapan kali barulah ia dinyatakan negatif corona pada swab ketujuh dan kedelapan.
"Tadi malam sempat juga berfikir mau pergi saja dari sini, karena sudah pusing kali kapan sembuhnya.
Baru dapat hasilnya jam 11.00 wib dinyatakan negatif dua kali," tandas pemuda bertubuh tinggi ini.
Ia mengaku tidak bosan dan merasa betah selama diisolasi, lantaran hal itu sudah biasa di jalan saat di Ponpes di Tamboro Magetan.
Ditambah lagi fasilitas rumah sakit yang cukup bagus serta makannya yang baik bagi kesehatan.
Ridho berpesan kepada masyarakat luas untuk tidak menganggap remeh terhadap Covid-19.
Siapapun bisa terjangkit corona seperti dirinya, jika tidak menjalankan protokol kesehatan.
Anjuran pemerintah untuk menggunakan maskes, menjauhi keramaian, hingga menjaga jarak musti dipatuhi.
"Selama diisilosasi, alhamdulillah gejala tidak ada. Batuk pun baru akhir-akhir ini. Pesan saya jangan sampai meremehkan Covid-19 ini," terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, H Asril M.Kes menyebutkan, Ridho menjalani delapan kali swab test selama 24 hari diisiolasi.
Ia dinyatakan sembuh dan dipulangkan oleh dokter setelah hasilnya negatif sebanyak dua kali.
Asril menyatakan, Ridho merupakan pasien positif corona yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Pasalnya gejala batuk, flu, sesak, dan lainnya tidak terlihat selama diisolasi.
Namun pihaknya tidak berani memulangkan Ridho selama hasil swabnya masih positif.
"Semoga pasien positif satu lagi dari Pelalawan yang dirawat di Pekanbaru juga bisa sembuh dalam waktu dekat ini," sebut juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pelalawan ini.