Was-was dan Cemas Perawat RSUD Taluk Kuantan Rawat PDP Covid-19

Perawat-di-RSUD-Taluk-Kuantan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan: ROBI SUSANTO

RIAU ONLINE,TELUK KUANTAN - Meskipun di Kabupaten Kuansing, Riau hingga kini belum ada kasus positif Corona Virus Disease (COVID-19).

Namun, sejumlah tenaga medis awalnya sempat alami kecemasan saat tangani pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

Perawat asal Kuantan Tengah, Gusvi Andriawan Yuska, ikut terlibat langsung menangani pasien berstatus PDP di RSUD Teluk Kuantan.

"Awalnya tingkat kecemasan kami cukup tinggi bang, beruntung Alat Pelindung Diri (APD) kami lengkap," kata Andri, Rabu (3/6/2020).

Ia bercerita pentingnya APD bagi tenaga medis ikut menangani pasien COVID-19. Bahkan, ujar Andri, cara merawat pasien PDP ini juga jauh berbeda dari pasien biasa.



"Kalau pasien biasa, mungkin agak minim tingkat kecemasan kita. Akan tetapi, setelah ada pasien PDP ini, memang sedikit istimewa. Cara penanganan sangat jauh berbeda dari pasien biasa," cerita Andri.

Setiap tenaga medis yang terjun langsung melakukan penanganan, jelas Andri, wajib menggunakan baju hazmat, masker berlapis, hingga baju berlapis, dan harus menahan sedikit panas baju tersebut.
Memang, katanya, sejauh ini di Kuansing belum ada pasien terinfeksi positif COVID-19.

Namun, sebagai tenaga medis, ketakutan dan kecemasan tinggi dan selalu was-was, agar jangan terinfeksi.
Kemudian untuk tingkat kesulitan, tutur Andri, saat ini memang belum ada.

Peralatan berupa APD hingga saat ini masih mencukupi baik dari pemerintah maupun bantuan dari pihak swasta.

Awalnya, kata Andri, memang keluarganya sempat melarang ikut menjadi tenaga medis merawat pasien PDP COVID-19.

Pemicunya, tingginya risiko dihadapi dan bisa saja terpapar virus tersebut.

"Awalnya melarang, cuma kita kasih pengertian. Dan memang sumpah sebagai perawat untuk tidak membedakan pasien apapun dan tetap harus dilaksanakan," katanya.

Diakui Andri, semua rekan-rekannya yang menjadi tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19 ini harus ekstra menahan rindu dengan keluarga.

"Semua kami sangat rindu dengan keluarga, tapi ini tugas penting untuk tetap bisa merawat pasien PDP," imbuhnya.

Apalagi semua tenaga medis ikut di isolasi untuk sementara dan tidak dibolehkan pulang dan disiapkan tempat khusus selama merawat pasien PDP Covid-19.

"Kita menjaga supaya keluarga jangan sampai terinfeksi, maka selama bekerja kita disiapkan tempat tinggal khusus," pungkasnya.