Dua anggota DPRD Kota Pekanbaru memutuskan walkout dari ruang paripurna DPRD Kota Pekanbaru saat rapat kerja membahas refocusing anggaran antara DPRD dan Pemko Pekanbaru.
(hasbullah)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dua anggota DPRD Kota Pekanbaru memutuskan 'walkout' dari ruang paripurna DPRD Kota Pekanbaru saat rapat kerja membahas refocusing anggaran antara DPRD dan Pemko Pekanbaru.
Anggota DPRD Pekanbaru yang pertama memutuskan walkout adalah Ketua Fraksi Demokrat, Aidil Amri. Politisi yang kerap disapa Da Am ini memilih walkout usai menyampaikan uneg-unegnya kepada Sekda.
Uneg-unegnya ini disampaikan Aidil saat pimpinan sidang, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani memberikan kesempatan kepada anggota menanggapi paparan Sekda tentang refocusing anggaran.
"Kami mau sembako ini cepat, jangan bicara geser ini itu. Jangan sampai kami tak tahu kalau masyarakat bertanya. Ini geser-geser terus, ntah kapan disalurkan sembakonya," kata Aidil, Jumat, 8 Mei 2020.
Sekarang, lanjut Aidil, di media sosial masyarakat sudah menyampaikan kekecewaannya kepada DPRD dan Pemko Pekanbaru. Bahkan ada yang menyuarakan bahwa PSBB di Pekanbaru hanya modal dengkul.
Aidil tak menyalahkan tudingan seperti itu, sebab ia sebagai ketua RW pun merasakan bagaimana lambannya penyaluran bantuan Sembako dari pemerintah ke masyarakat sejak PSBB diberlakukan.
"Dah capek kami ni pak, sampai kami dibilang cari panggung. Di RW Dapil saya saja ada yang satupun tidak ada dapat bantuan. Padahal RT, RW, Lurah hingga camat sudah merekap data," tambahnya.
Menanggapi pertanyaan Aidil, Sekda M Noer menyampaikan permohonan maafnya tak bisa menjawab pertanyaan dari Aidil karena dirinya hadir ke DPRD memenuhi undangan.
Dalam undangan rapat hari ini, Sekda diundang untuk menjelaskan refocusing anggaran.
"Saya minta maaf pak, karena kami tak diundang membahas itu, kita diundang ke sini membahas refocusing. Pak Aidil mungkin belum membaca undangannya," ujar Sekda.
Mendengar itu, Aidil langsung angkat kaki dari tempat duduknya sambil menyampaikan kekesalannya kepada Pemko.
"Ngapain kita di sini kalau tak bicara soal dampak Covid-19," katanya.
Anggota DPRD lainnya yang walkout adalah Ketua Fraksi PDIP Dapot Sinaga. Jika Aidil memilih walkout saat rapat masih berlangsung kurang dari satu jam. Walkout memilih walkout satu jam sebelum rapat berakhir.
Dapot yang memilih walkout tepat pukul 15.10 WIB ini saat diwawancarai mengatakan dia mengaku tak tahu apa tujuan dari rapat ini. Karena yang dibahas anggaran, anggaran dan anggaran. Tapi semua masih sebatas angka.
"Anggaran yang digeser ada Rp 115 M dan dialokasikan untuk rakyat. Kalau ngomong-ngomong aja untuk apa kalau tak ada realisasinya. Ini masyarakat sedang menunggu. Berapa kali rapat, endingnya gak ada kejelasan juga," tuturnya.
Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani saat usai rapat ketika dikonfirmasi membantah jika ada anggotanya yang walkout, menurutnya mereka hanya izin saja.
"Gak ada yang walkout. Rapat itu kan untuk mengetahui refocusing angaran dan bagaimana kondisi keuangan. Ternyata terbuka bahwa Pemko tak ada uang, PAD tidak mencapai target. Saya rasa tak ada yang walkout. Itu pak Dapot memang begitu," jawabnya.