Kabar Gembira, PDP Remaja Putri Asal Kuantan Tengah Dua Kali Tes Swab, Negatif

Ilustrasi-pasien-corona.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Kabar gembira, dua kali tes swab terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP), G (15) remaja putri asal Kuantan Tengah hasilnya Negatif Covid 19.

Hasil laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Badan Peneitian dan Pengambangan Kesehatan (Litbangkses)
Jakarta diterima RSUD Teluk Kuantan pada, Jumat, 1 Mei 2020 kemarin.

"Nn G (15) swab 1 dan 2, Negatif. Alhamdulillah Negatif," demikian disampaikan salah satu juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Kuansing, dr Amelia Nasrin melalui keterangan resminya, Sabtu, 2 Mei 2020.

Nn G (15) sendiri telah dipulangkan pada Jumat siang, 30 April 2020 oleh pihak RSUD Teluk Kuantan karena kondisinya sudah membaik. Nn G sendiri masuk RSUD Teluk Kuantan sekitar 15 April 2020 lalu.

Sementara untuk dua orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang sempat diambil swab tenggorokannya sekitar tanggal 22-23 April lalu belum keluar hasilnya. "Belum," kata dr Amel singkat.

Dua ODP tersebut masing-masing Nyonya AY (52) dan Nyonya A (63). Keduanya berstatus ODP merupakan kontak erat dengan PDP konfirmasi positif dan meninggal di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Kini pemeriksaan swab kedua ODP ini masih menunggu.



Sebelumnya dr Amel juga mengumumkan ada 8 ODP diambil swabnya. Delapan orang yang diambil swabnya tersebut setelah ada dua orang hasil rapid testnya Positif. Mereka berasal dari Kecamatan Singingi.

Delapan orang yang diambil swabnya diantaranya NA (8), Tn H (36), Ny J (32), IL (14), MKH (2,4) Tn B (44), Ny M (32) dan Ny TYL (43). "Rapid test positif atas nama NA dan Tn H. Kalau yang lain itu kontak satu rumah," ujar Amel.

Delapan orang tersebut terang Amel merupakan dua keluarga dan satu adalah bidan yang kontak langsung dengan ODP yang pertama atas nama NA.

Untuk kondisi terang Amel waktu itu, bapaknya ini tanpa gejala dan anaknya ada gejala batuk, nyeri menelan, tidak demam, dan sudah mendapatkan obat dari Puskesmas.

"Setiap ODP dan PDP pengambilan swabnya dilakukan dua kali," kata Amel.

Menurut dr Amel, rapid tes ini sensitivitasnya hanya 30 sampai 70 persen. "Jadi mohon jangan panik," imbaunya.

Menurutnya, kalau hasil rapid tes positif bisa juga dari virus lain, namun belum tentu mereka positif Covid 19. Maka untuk lebih akurat harus dilakukan pemeriksaan swab dan menunggu hasil swab keluar.

Kini keduanya sudah diminta untuk melakukan isolasi mandiri dirumah sambil menunggu hasil swab tes keluar. Kemudian untuk pemantauan sendiri kita dibantu Kepala dusun (Kadus) dan Tenaga Kesehatan dari PKM. "Untuk makanan dibantu juga tetangga dekat rumah," kata Amel, Jumat, 24 April 2020 lalu.