Warga Panam Protes Jalan Ditutup, Polisi : Ini Untuk Kepentingan Bersama

Pemotor-protes-ke-petugas.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mulai meningkatkan intensitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yakni penutupan jalan Jenderal Sudirman dan HR Soebrantas.

 

Sebelumnya penutupan jalan sudah dilakukan oleh Pemko bersama dengan TNI/Polri pada pukul 20.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, namun kali ini diperpanjang hingga pukul 14.00 WIB.

 

Pantauan Riau Online, sejumlah petugas dari Dishub Pekanbaru maupun Satlantas Pekanbaru tampak berjaga-jaga di Simpang Garuda Sakti atau kerap dikenal Simpang Panam.

 

Setiap pengendara yang mencoba menerobos pembatas berwarna oranye, petugas langsung menghampiri dan menjelaskan bahwa sedang ada penutupan hingga pukul 14.00 WIB.

 



Beberapa masyarakat tampak kecewa karena tidak bisa melintasi jalan tersebut, padahal mereka ingin berbelanja kebutuhan hidup di pasar. Namun, oleh petugas masyarakat tersebut diminta melalui jalur lain.

 

Kanit Laka Satlantas Polresta Pekanbaru, Iptu Hendri mengatakan, terhitung hari ini diberlakukan kebijakan Pemko Pekanbaru untuk penutupan akses jalan ke Jenderal Sudirman dan HR Soebrantas.

 

Namun, pembatasan di HR Soebrantas memang agak terlambat sedikit yakni mulai pukul 07.00 WIB, karena kondisi cuaca yang hujan sehingga tidak memungkinkan untuk petugas berjaga di pembatas. 

 

"Yang bisa lewat adalah mobil pembawa sembako, tenaga medis, warga yang butuh pengobatan, dan petugas di bidang pelayanan publik seperti PLN. Masyarakat biasa kita arahkan cari alternatif lain," tuturnya.

 

Sejauh ini, kata Hendri, masyarakat sudah paham dan mengerti sehingga tidak ada masyarakat yang melayangkan protes keras, hanya sebatas mempertanyakan alasan saja.

 

"Masyarakat sudah paham dan mengerti, kita teyap zampajman secara persuasif dan humanis, ini kan juga untuk kepentingan bersama dari Pemko Pekanbaru," ujar Hendri.

 

Sementara itu, penelusuran Riau Online di beberapa jalan tikus Garuda Sakti menuju HR Soebrantas juga ditutup oleh warga Perumahan sekitar, sehingga untuk akses dari Garuda Sakti ke HR Soebrantas banyak masyarakat yang memilih jalan memutar di Jalan Naga Sakti atau Stadion Utama.