PSBB Diberlakukan, Pemuda Sungai Sibam Perketat Pengawasan Peziarah Makan

makam.jpg
(hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bersamaan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), suasana tempat ziarah menjelang ramadhan tak seperti tahun biasanya, sebab banyak masyarakat yang memilih mendoakan sanak familinya dari rumah saja.

Berdasarkan pantauan Riau Online di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Sungai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki, tampak hanya beberapa orang saja yang mengunjungi ziarah.

Hubungan Masyarakat Pemuda Pemudi Sungai Sibam Bersatu, Muhammad Yusuf, mengakui tahun ini pengunjung ziarah sangat sepi jika dibandingkan tahun lalu, bahkan ia memperkirakan jumlah ini hanya 30 persen dari biasanya.

Pun begitu, Yusuf bersama perangkat lainnya mengawasi ketat proses ziarah, dimana setiap peziarah wajib membawa masker dan menjaga jarak satu sama lainnya sesuai dengan anjuran pemerintah.



"Mereka harus pakai masker sesuai protokoler kesehatan. Kalau tidak pakai kita akan suruh pulang. Kita selalu patroli di sekitar pemakaman," kata Yusuf, Minggu, 19 April 2020.

Yusuf memprediksi, kondisi sepi ini akan terus berlanjut hingga ramadhan datang, karena saat ini menurutnya masyarakat sangat waspada dan memilih bertahan di dalam rumah saja.

"Mungkin akan terus begini, karena kan masyarakat tidak berani juga keluar rumah, jadi mereka berdoa di dalam rumah saja," tambahnya.

Sungai Sibam sendiri, sejauh ini sangat mengawasi ketat pergerakan masyarakatnya, di pintu masuk sungai sibam bahkan sudah diberi palang dan bagi yang ingin masuk wajib pakai masker.

Pengawasan akan diperketat pada malam hari pukul 20.00 WIB sampai 05.00, pintu portal akan ditutup dan tidak boleh ada yang keluar masuk, kecuali untuk urusan mendesak.

Sementara itu, salah seorang peziarah, Suryadi yang merupakan warga jalan Ahmad Yani mengakui tetap mengunjungi ziarah orang tuanya sekalipun Pekanbaru masuk zona merah, karena ia yakin Covid-19 hanya akan menular atas izin Allah SWT.

"Saya sendir kesinii pakai bajaj, Allah yang menentukan semua, kalau Allah tidak berkehendak pada kita, Insya Allah kita akan dilindungi. Yang penting kita ikuti anjuran pemerintah dan ulama untuk menjaga jarak dan memakai masker," singkatnya.

Masih berdasarkan pantauan Riau Online, sejumlah masyarakat yang berada di sungai sibam tampak berjualan air dan bunga tujuh rupa di pinggir jalan dengan jarak yang teratur.