RIAU ONLINE, PEKANBARU - Meski sudah beberapa minggu virus Covid-19 membuat resah masyarakat Riau, namun hingga hari ini perwakilan masyarakat Riau di tingkat pusat belum terlihat kerjanya.
Menanggapi hal ini, pengamat Pemerintah Riau, Tito Handoko mempertanyakan sensitivitas anggota DPR RI dan DPD RI yang masih diam di tengah keresahan masyarakat saat ini.
Harusnya, kata Tito, DPR RI dan DPD RI bisa menggunakan kewenangan yang melekat dalam diri mereka, baik dalam mengelontorkan dana pusat ke Riau maupun mengontrol kinerja pemerintah dalam menangani kasus corona.
"Mereka juga harus memastikan anggaran berjalan dengan baik, memberikan rasa aman dan menciptakan situasi yang kondusif," ujar dosen Ilmu Pemerintahan Unri ini, Minggu, 22 Maret 2020.
Kehadiran mereka, sambung Tito, sangat diperlukan saat ini, apalagi mereka memiliki konstituen yang jangkauannya luas, sehingga dengan membuat spanduk agar tidak panik saja bukan hal yang sulit bagi mereka.
"Mereka bisa bersuara di media sosialnya, mereka punya tim di setiap kabupaten kota yang bisa meneruskan pesannya. Makanya sensitivitas mereka ini yang kita pertanyakan. Tak harus dewan yang di bidang kesehatan, semua harus menenangkan konstitusiennya disini," tuturnya.
Disinggung apakah kondisi di Jakarta yang parah menghambat langkah mereka, menurut Tito itu bukan alasan. Sebab, DPR RI dan DPD RI adalah bagian dari pemerintah sehingga kebijakan pemerintah bukan menjadi penghalang mereka.
Diakui Tito, beberapa hari belakangan sudah ada anggota DPR RI yang mulai bersuara, namun jumlahnya tidak lebih dari dua hingga tiga orang dan semuanya merupakan orang-orang baru.
"Ada memang, tapi jika dibandingkan dengan total mereka disana (Jakarta), ini sangat minim. Jadi ini murni karena kepekaan mereka yang kurang," tuturnya.