RIAU ONLINE, BENGKALIS - Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, H Bustami HY mengatakan selain menyusun rencana, menyediakan sarana dan prasarana dalam menangani penanggulangan bencana juga harus dilaksanakan dengan pendekatan serta kolaboratif.
Di antaranya, kolaborasi antar unsur pemerintah, Akademisi, peneliti, dunia usaha serta masyarakat.
H Bustami HY menyebutkan hal itu, disela sela apel siaga darurat bencana kabut asap dilaksanakan, Senin, 2 Maret 2020 di Lapangan Tugu, Bengkalis.
Pantauan, tampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, H Khairul Umam. Apel siaga darurat bencana kabut asap itu diikuti instansi terkait diantaranya TNI, Polri, BPBD, Damkar pihak perusahaan serta Mahasiswa dan para pelajar.
"Apel siaga ini merupakan suatu bentuk kesiagaan dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis. Sebagai gambaran, pada tahun 2019 jumlah kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis sebanyak 192 kejadian dengan luas lahan 1.375 hektar," katanya.
Disamping itu, Pemerintah apusat dan daerah harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumber daya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana.
'Tentunya juga peran TNI Polri turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukumnya," tambahnya.
Usai apel dilanjutkan dengan penandatanganan antara, Pemkab Bengkalis, TNI, Polri, pihak perusahaan dan para camat se Kabupaten Bengkalis.
Selanjutnya, Sekda Bengkalis Bustami beserta rombongan langsung melakukan peninjauan peralatan pemadam kebakaran.