Lurah Pelalawan Penasaran Diminta Sediakan Pompong Sebelum Densus 88 Tembak Mati Teroris

Densus-88-tangkap-teroris.jpg
((Antaranews))

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Seorang teroris yang berasal dari Jamb ditembak mati anggota Densus 88 Anti Teror karena melawan saat hendak do sergap di Sungai Kampar Desa Tolam Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.

Teroris yang diduga bernama Wahyu Firmansyah (29) alias Ibnu Thayyi sempat melukai petugas dengan melemparkan bom pipa.

Lurah Pelalawan, Lukman menyatakan informasi yang beredar luas di masyarakat bahwa ada teroris yang ditangkap dalam keadaan meninggal dunia.

Polisi menembak mati teroris tersebut karena melawan, tapi kronologis jelasnya belum diketahui lantaran tertutup.

"Saya baru tahu sesudah Maghrib. Dapat telepon dari tokoh masyarakat ternyata ada teroris ditangkap," beber Lukman, Jumat 2 Febaruari 2020.

 

Padahal sejak siang Lukman bersama anggota polisi dari Polsubsektor Pelalawan di dermaga.

Ia bercerita sekitar pukul 15.00 wib ia dihubungi polisi meminta disiapkan kapal kayu bermotor atau pompong.

Lantas ia mencari pompong masyarakat yang berukuran besar dengan kapasit 20 orang.

Kapal kayu itu disiagakan di dermaga dekat Istana Sayap Pelalawan.

Lukman langsung menuju dermaga tersebut dan melihat ada pompong lain yang ditambahkan, milik Babhinkamtibmas yang ukurannya lebih kecil.

Menghilangkan rasa penasarannya ia bertanya ke Kapolsek Pelalawan tujuan pompong tersebut.

Polisi menjawab untuk memantau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Sungai Kampar, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah polisi yang berdatangan.

"Ada juga kawan-kawan intel itu yang mengaku mau memancing ke sungai, tapi dalam hati saya kok ngak bawa pancing. Masih tanda tanya bagi saya," tambah Lukman.

Rasa penasarannya semakin bertambah kita diminta tolong kembali untuk menyiapkan ambulance.



Lantas ia menghubungi pihak Puskesmas dan mengirim satu unit ambulance ke dermaga Istana Sayap.

Meski masih penasaran ia meninggalkan para polisi tetap di dermaga dan kembali ke kantor.

"Informasinya ditembak di tengah sungai itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang teroris ditangkap di Desa Tolam Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau oleh Densus 88 pada Kamis 6 Februari 2020 sore sekitar pukul 18.25 wib.

Informasi  di lapangan, teroris tersebut berjenis kelamin seorang pria yang ditangkap dalam keadaan meninggal dunia setelah ditembak mati oleh petugas Densus 88 Anti Teror.

Kabar yang beredar di masyarakat, teroris tersebut menumpang di kapal ponton mengangkut kayu yang melintas dari Sungai Kampar Desa Tolam Kecamatan Bunut berseberangan dengan SP ll Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan.

Namun pergerakan pria berinisial WF itu ternyata sudah terpantau Tin Densus 88 Anti Teror yang datang mengepung kapal ponton itu dengan menunggu di speedboat dan kapal kayu milik warga.

"Ada seratus lebih polisi tadi disini mengamankan. Saat kapalnya menyandar mayat langsung dibawa pakai mobil," terang seorang warga yang mengetahui kejadian itu.

Diperkirakan eksekusi terjadi di tengah Sungai Kampar yang berbatasan langsung dengan laut.

Setelah teroris itu berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati, jenazahnya dibawa ke tepi dan langsung di angkut tanpa bisa diabadikan masyarakat dengan kamera hanphone.

Kepala Desa Tolam, Yupardi membenarkan adanya informasi penangkapan teroris yang beredar di masyarakat.

Bahkan sempat terjadi tembak menembak antara petugas dengan terduga teroris yang menumpang kapal pontoon itu.

Ratusan polisi dari Polres Pelalawan langsung mengamankan lokasi dalam kondisi steril dari warga setelah teroris tersebut meninggal.

"Infonya memang terorisnya hanya menumpang bukan warga Pelalawan. Tapi informasi pastinya masih tertutup. Nanti dikabari jika sudah ada fotonya," tukas Kades Yupardi.

Kapolres Pelalawan AKBP M Hasym Risahondua SIK membenarkan adanya penangkapan teroris di Desa Tolam yang berbatasan dengan Kelurahan Pelalawan.

Pelaku berinisial WF dan diperkirakan teroris berasal dari Jambi yang merupakan jaringan Jama'ah Ansharut Daulah Jambi.

Kapolres Hasym menyebutkan petugas Densus yang sudah siaga dan membuntuti kapal ponton yang ditumpangi pelaku, langsung melakukan penyergapan sesuai prosedur.

Namun saat akan ditangkap di atas kapal, pelaku menyerang petugas dengan melemparkan bom pipa.

"Terpaksa petugas menembak pelaku dan akhirnya meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolres Hasym.

Hasym memastikan jika pelaku bukanlah warga Pelalawan melainkan warga Jambi yang lari ke Pelalawan.

Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Pekanbaru.

Informasi lain yang diperoleh tribun, pelaku bernama lengkap Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi berumur 29 tahun.

Teroris itu tercatat sebagai warga Padang Lamo Desa Teluk Pandan Rambahan Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo Ulu, Jambi.

Seorang anggota Densus mengalami luka dibagian lengan kiri akibat bom pipa yang dilemparkan pelaku.

Saat ini personil tersebut dirawat di Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru.