RIAU ONLINE, PEKANBARU - Driver ojek online (Ojol) di Pekanbaru angkat bicara terkait viralnya video prank menjadikan rekan mereka sesama sopir atai driver sebagai objek dari aksi Youtuber.
Driver Ojol di Pekanbaru, Ogi Andre, mengatakan, mereka diperolok-olokkan dengan aksi para youtuber ini. Prank mereka lakukan sama saja dengan mempermainkan para driver.
"Ini perbuatan tidak baik, mereka memperolok-olokkan driver yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya," ujar Ogi, Sabtu, 30 November 2019.
Anggota Basecamp Tabek Gadang ini menambahkan, sejatinya para driver berangkat dari rumah dengan niat mencari nafkah bagi diri sendiri maupun keluarganya.
"Tapi malah dipermainankan dengan prank untuk kepentingan pribadi, keuntungan fulus. Seharusnya mereka memikirkan bagaimana perasaannya ketika keluarganya ada di posisi driver itu," tambahnya.
Sementara itu, Ojol lainnya dari Driver Panam Square (DPS), Andri Hidayat mengatakan, ia mengecam jika aksi prank tersebut tidak dilakukan dengan nilai kemanusiaan, terkesan merendahkan profesi Ojol.
"Para Youtuber dalam melakukan prank harus lebih mengedepankan nilai-nilai seperti kejujuran dan sosial, bukan merendahkan profesi ojol. Kalau tujuannya merendahkan, kami sangat mengecam itu," jelas Andri.
Namun, Andri tidak masalah jika memang menguntungkan masing-masing pihak. Apalagi, jika driver mendapatkan sejumlah uang dari Youtuber sudah melakukan prank ke mereka.
"Kalau Youtuber memberikan sejumlah uang kepada driver tanpa keberatan, itu bagus. Mungkin saja prank dan uang diberikan oleh Youtuber kepada driver ojol merupakan rezeki tersendiri Ojol ini," kata Andri.
Konten prank alias lelucon akhir-akhir ini sering ditampilam oleh para YouTuber berkedok amal terhadap para driver ojek online (ojol) memicu kecaman banyak pihak. Tidak terkecuali kekecewaan dari driver ojol sendiri.
Seorang driver ojek online menyebut prank dilakukan mereka adalah tindakan tidak manusiawi. Hal itu ia sampaikan dalam video yang dibuat oleh pemilik akun Twitter @radenrauf.