GUBERNUR Riau, Syamsuar, melantik Yan Prana Jaya Indra Rasyid sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Jumat, 22 November 2019, di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah.
(HUMAS PEMPROV RIAU)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Babak demi babak "drama" tersajikan mengiringi detik-detik pelantikan Yan Prana Jaya Indra Rasyid sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau oleh Gubernur Riau, Syamsuar.
RIAUONLINE.CO.ID membuat babak demi babak "drama" tersebut mulai dari tak diperpanjangnya Ahmad Hijazi sebagai Sekdaprov hingga pelantikan hari ini, Jumat, 22 November 2019.
Berikut babak demi babak iringi pelantikan Yan Prana Jaya sebagai Sekdaprov Riau:
1. Pemberhentian Sekdaprov Riau
Ahmad Hijazi, Sekdaprov Riau sudah menjabat sejak pertengahan 2016, kala itu Gubernur Riau dijabat Arsyadjuliandi Rachman. Andi Rachman, sapaan Arsyadjuliandi Rachman, kalah di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 dari Syamsuar-Eddy Natar. Rezim baru berganti dan berkuasa ditandai pelantikan pasangan ini, Rabu, 20 Februari 2019.
Berselang enam bulan kemudian, sesuai dengan regulasi, kepala daerah yang baru menjabat boleh mengganti dan mengangkat pembantunya. Syamsuar memilih mengganti Ahmad Hijazi dari jabatannya, Sekdaprov Riau. Pemberhentian Hijazi juga tak luput dari keriuhan. Ia diganti Ahmad Syah Harrofie.
PELANTIKAN Pj Sekdaprov Riau oleh Gubernur Syamsuar.
2. Pembentukan Tim Pansel Sekdaprov
Babak kedua dari skenario drama Sekdaprov Riau adalah pembentukkan Tim Pansel diketuai oleh eks Rektor Universitas Riau (Unri) dua periode, Ashaluddin Jalil.
3. Pembukaan Seleksi Sekdaprov Riau
Usai dibentuk berdasarkan SK Gubernur Riau, Tim Pansel kemudian mulai bekerja dengan membuka pencalonan Sekdaprov Riau. Mendaftarlah setidaknya 18 orang. Dari jumlah tersebut, diperoleh 12 untuk mengikuti tes tahap pertama.
4. Pengumuman Tiga Nama Calon Sekdaprov Riau
Usai mengikuti semua tahapan seleksi, Tim Pansel diketuai Ashaluddin Jalil ini kemudian mengumumkan tiga nama Calon Sekdaprov, lalu diusulkan kepada Gubernur Riau, Syamsuar.
Dari tiga nama tersebut, seperti kebiasaan selama ini, tentu ada jagoan Gubenrur Syamsuar, dengan pertimbangan bisa bekerja sama dengannya memimpin lima tahun mendatang. Maka muncullah nama Yan Prana Jaya diurutan paling atas, nomor 1.
Sayangnya, hingga terpilih dan dilantik Sekdaprov Riau, Tim Pansel sama sekali tak mengumumkan hasil assesment masing-masing calon yang telah berpeluh keringat belajar mempersiapkan diri hadapi ujian.
5. Proses Pengusulan ke Presiden
Usai Ditetapkan Tim Pansel, lalu Gubernur Syamsuar mengusulkan ke Presiden Joko Widodo, siapa di antara tiga calon tersebut ditetapkan sebagai Sekdaprov. Karena eselon I, maka harus ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres).
Lazimnya, seperti di masa gubernur-gubernur sebelumnya, baik Saleh Djasit, Rusli Zainal selama 10 tahun menjabat hingga Annas Maamun dilanjutkan Andi Rachman, proses pengurusan siapa ditetapkan sebagai Sekdaprov, tak membutuhkan waktu lama.
Di zaman Andi Rachman, tak lebih 10 hari usai diusulkan tiga nama ke Presiden melalui Mendagri, keluarlah Keppres pengangkatan Ahmad Hijazi. Namun di zaman Syamsuar, hingga berakhirnya masa jabatan Ahmad Syah Harrofie sebagai Penjabat, 13 November 2019, lalu diperpanjang kembali sebagai Pelaksana Harian, drama siapa ditetapkan sebagai Sekdaprov Riau, masih berlanjut.
6. Masa Penjabat Sekdaprov Berakhir
Ahmad Syah Harrofie dilantik oleh Gubernur Syamsuar sebagai Penjabat Sekdaprov Riau, 14 Agustus 2019. Ia menjabat selama tiga bulan, sesuai regulasi mengatur. Namun, waktu 90 hari tersebut, ternyata belum cukup untuk menentukan siapa bakal ditetapkan dan dilantik sebagai Sekdaprov definitif.
Banyak rumor berkembang, lamanya proses akibat lobi-lobi tingkat tinggi di Pusat, Jakarta, antara dua nama calon, Yan Prana Jaya Indra Rasyid dengan Said Syarifuddin. Berbagai cara dilakukan kedua calon tersebut agar nama mereka tertulis dalam Keppres ditandatangi Presiden Jokowi.
Mulai jalur kedekatan birokrasi, organisasi keagamaan, partai politik hingga personal-personal memiliki akses langsung ke Mendagri dan Istana.
PAPAN nama dari Wakil Gubernur Riau, Eddy Natar Nasution tanpa sebut nama Sekdaprov Riau.
7. Tertutup Rapatnya Informasi
Drama saling lobi tingkat tinggi ini kemudian membuat adu kuat di antara kedua kubu. Dampaknya, bukan keterbukaan informasi, malahan pengaburan informasi.
Buktinya, hingga H-2 pelantikan, Jumat, 22 November 2019, Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan mengklaim, belum mengetahui siapa bakal dilantik sebagai Sekdaprov. Amplop dibawa dari Jakarta, tak boleh dibuka, harus dibuka langsung Gubernur Riau, Syamsuar.
Padahal, untuk posisi serupa di periode Gubernur Riau Andi Rachman, sebelum Syamsuar, prosesnya tak cukup sepekan, dan siapa bakal dilantik sudah diketahui.
"Bukan membuat misterius, diombang-ambing seperti ini warga Riau. Macam betul kalilah jabatan Sekdaprov Riau ini," kata birokrat senior Pemprov Riau, Zulkarnain Kadir.
8. H-2 Sudah Diketahui Yan Prana Sekdaprov
Beredar di lini masa, surat diteken Wakil Gubernur Riau, Eddy Natar Nasution, tertanggal 20 November 2019, atau H-2 jelang pelantikan, ditujukan kepada Yan Prana Jaya diangkat dalam jabatan harus dilantik dan mengangkat sumpah/janji jabatan.
Surat tersebut bernomor 800/Ud/2019/104 berisikan undangan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan. Termasuk di dalamnya dilantik sebagai Sekdaprov Riau hari ini, Jumat, 22 November 2019, pukul 14.30 WIB di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah.
9. Skenario Karangan Bunga Wagub Tanpa Sebut Nama
Drama berikutnya mengirimkan karangan bunga atas nama Wakil Gubernur Riau, Eddy Natar Nasution, tanpa menyebutkan nama siapa bakal dilantik sebagai Sekdaprov Riau. Tak hanya Wagub saja, melainkan karangan bunga dikirim oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga tanpa nama.
10. Kepala BKD Riau "Kecolongan"
Ada hal unik, saat karangan bunga dikirimkan atas nama Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan, menyebut nama Yan Prana Jaya sebagai Sekdaprov Riau. Padalah, karangan bunga tersebut dikirim Kamis malam, 21 November 2019, dan Jumat pagi, hilang.
Ikhwan mengaku belum ada memesan karangan bunga ucapan selamat pelantikan Sekdaprov Riau. Apalagi dengan terang-terangan mencantumkan nama Yan Prana sebagai Sekdaprov Riau. "Kami belum ada pesan papan bunga, itu tadi sudah saya suruh Cs kantor untuk menanggalkannya," kata Ikhwan.
11. Gubernur Riau Syamsuar Buka Amplop
Puncaknya, saat Gubernur Riau, Syamsuar, membuka amplop yang diterima Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan, dari Jakarta berisikan nama Sekdaprov sesuai dengan Keppres diteken Jokowi.
Surat Keppres tersebut diterima Rabu sore, 20 November 2019, dengan tersegel. "Belum berani kita buka, amplopnya masih disegel, nanti kita serahkan ke Pak Gubernur," kata Ikhwan Ridwan.
Ikhwan menjelaskan, surat Keppres itu langsung dibuka Syamsuar usai tiba di Pekanbaru setelah jalani sebuah program di Singapura. Syamsuar saat mengecek ke Balai Pauh Janggi mengecek persiapan Pelantikan Sekdaprov Riau, disorongkan amplop cokelat berisikan Keppres Sekdaprov.