Petugas gabungan Satgas Karhutla Bengkalis masih terus berjibaku melakukan pemadaman Karhutla di Bengkalis hingga Kamis, 8 Agustus 2019 sore.
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Forum Pekanbaru Kota Bertuah (FPKB), Masril Ardi menilai, masih ada gengsi dan sombong di dalam diri kepala daerah di Riau, termasuk pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang menolak bantuan dari pihak luar Riau.
Pemprov Riau menolak bantuan personel dari Pemprov DKI Jakarta dibawah Instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Akibatnya bantuan tersebut dialihkan ke Kalimantan Tengah.
"Kalau Pemprov mampu, ya pasti bisalah padamkan (Karhutla). Inikan tidak. Ini bentuk sifat sombong kepala daerah, antara gengsi dengan intervensi dari pusat," kata Masril, Kamis, 19 September 2019.
Ia tidak menampik jika ini ada dendam politik. Masril menduga Anies Baswedan dianggap sebagai "musuh bersama" dan munculah sentimen politik dari penguasa, Presiden Joko Widodo.
"Dengan ditolaknya bantuan ini, tidak lepas dari sentimen politik terhadap seorang Anies. Mereka (Pemprov) sombong, bilang masih mampu, tapi kita tidak lepas-lepas juga dari Karhutla," tuturnya.
Eks pentolan relawan Prabowo-Sandi ini kemudian menyindir Jokowi datang meninjau masalah Karhutla ke Riau. Namun hingga sekarang titik api malah semakin parah.
"Tadi pagi saya lihat semakin tebal saja asapnya, sudah membahayakan sekali," tutupnya.