Chaidir: Pak Habibie Itu Reformis dan Demokratis

Chaidir.jpg
(Hasbulah Tanjung)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Mantan ketua DPRD Riau periode 1999-2009, Chaidir angkat bicara terkait meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie kemarin, Rabu, 11 September pukul 18.04 WIB di RSPAD Gatot Soebroto.

Mantan Politisi Golkar ini mengatakan, Republik Indonesia kehilangan tokoh reformis yang sudah sangat berjasa dalam perjalanan demokrasi Indonesia selama ini.

Kebebasan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, menurut Chaidir adalah buah dari sikap reformis dan demokratis BJ Habibie. Pasalnya, Habibie melahirkan beberapa regulasi yang menjadi solusi dari keresahan selama Orde Baru.

"Almarhum itu seorang reformis, dia yang merumuskan undang-undang multi partai dari tiga partai saja, keterbukaan pers huga. Dia seorang reformis dan demokratis. Sangat terbuka sikapnya," jelas Chaidir, Kamis, 12 September 2019.



Anggota DPRD Riau sejak tahun 1992 hingga 2009 ini mengakui tidak sering berjumpa dengan Habibie dalam urusan kepartaian, karena Habibie hanya dewan pembina saja.

Namun, yang membuat Chaidir sering berjumpa dengan Habibie adalah ketika Habibie menjadi Ketua Otoritas Batam (kini masuk Kepulauan Riau), dimana hampir setiap bulan Habibie selalu ke Batam.

"Kalau pengalaman secara khusus mungkin tidak ada, tapi karena saya beberapa kali ikut dengan almarhum, beliau itu kalau memberi arahan, beliau selalu tegas. Kalau ada masalah langsung mencarikan solusi saat itu juga," tuturnya.

Misalnya, selama Habibie menjadi ketua otorita di Batam, Habibie langsung menampung semua jenis persoalan di kawasan industri tersebut. Setelah itu langsung mencarikan solusinya.

"Setiap bulan begitu. Indonesia sangat kehilangan sosok Habibie," tutupnya.