RIAUONLINE, PEKANBARU - Meski sudah hampir dua tahun menjadi kader PAN, namun Gubernur Riau Syamsuar belum juga memperlihatkan komitmennya kepada PAN terkait jabatan kursi ketua DPW PAN Riau.
Seperti yang diketahui, Syamsuar membuat MoU dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat berlabuh ke Pilgubri 2018 silam. Kala itu PAN dengan 7 kursinya menjadi partai pertama yang mengusung Syamsuar.
Diusung PAN, Syamsuar dipastikan tidak lagi menjadi kader Golkar. Apalagi Golkar sendiri mengusung petahana Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pilgubri 2018 tersebut.
Terhitung sejak Oktober 2017, Syamsuar secara simbolis diperkenalkan sebagai kader partai berlambang matahari tersebut di markas PAN jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru.
Syamsuar bersama pasangannya Danrem Edy Natar Nasution menang secara telak atas tiga lawannya saat itu, dimana ia menguasai 9 dari 12 kabupaten kota yang ada di Provinsi Riau dengan perolehan suara 38,20 persen.
"Hari ini masih ada beberapa kesepakatan antara PAN dengan pak Syamsuar. Bahwa beliau akan jadi ketua DPW PAN. Itu saja yang bisa saya sampaikan," ujar Wakil ketua DPW PAN Riau, Sunaryo, Kamis, 22 Agustus 2019.
Sunaryo bahkan menegaskan, sejauh ini belum ada perubahan apapun terkait perjanjian Syamsuar dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dimana Syamsuar akan menjadi ketua DPW PAN jika berhasil menang Pilgubri 2018.
Disinggung mengenai Syamsuar yang diisukan akan ditarik kembali oleh bekas partainya, Golkar. Sunaryo menyebut hal tersebut hanya isu biasa yang tidak perlu ditanggapi.
"Komunikasi PAN dengan pak Syamsuar masih jalan, masih bagus, tidak ada perubahan, itu (Syamsuar ke Golkar) isu saja," singkatnya.
Sunaryo menambahkan belum ada arahan apapun dari DPP PAN terkait penagihan komitmen Syamsuar ini, sehingga pihaknya tidak bisa mendesak Syamdmsuar saat ini.
"MoU nya kan dengan DPP, nanti lah kita minta DPP mengeksekusinya," tutupnya.