RIAUONLINE, PEKANBARU - .Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Suhardiman Amby meminta Gubernur Riau Syamsuar merombak struktur Kepala Sekolah yang ada di Provinsi Riau.
Menurut Suhardiman, hal tersebut dikarenakan dipilihnya kepala sekolah oleh Gubernur Riau sebelumnya, Arsyadjuliandi Rachman sebagai alat kepentingan politiknya.
"Hanya beberapa bulan sebelum Pemilu, ratusan Kepala Sekolah yang dilantiknya, ini yang harus ditata ulang sama pak Syam," tegas anggota DPRD Riau ini, Sabtu, 22 Juni 2019.
Baca Juga: SMA Mutiara Harapan Pelalawan Masuk 100 Sekolah Terbaik Hasil UN Di Indonesia
Kemudian, Suhardiman juga menyoroti posisi Kepala Dinas Pendidikan Rudiyanto yang notabenenya merupakan lulusan hukum, namun dipaksakan menjadi Kadis pendidikan.
"Dari awal juga sudah saya bilang, dia itu SH MH, mana bisa nyambung disuruh ngurus masalah pendidikan, kurikulum tak jelas, kegiatannya tak terukur. Makanya, pemerintah carilah yang linier sama keilmuannya, sekarang malu kita kan," jelasnya.
Disinggung mengenai anggaran pendidikan, menurut politisi yang kerap disapa Datuk ini sudah lebih dari cukup, di mana berdasarkan aturan pemerintah pusat pos anggaran sektor pendidikan harus di atas 20 persen.
"Masalah anggaran sudah lebih semua di Riau ini, mau pendidikan maupun kesehatan, cuma ya kepala dinas di Riau ini kan cuma nyari tunjangan 7 juta perbulan itu saja," tuturnya.
Hal tersebut disampaikan menyusul rilis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dimana menyimpulkan DKI Jakarta sebagai provinsi terbanyak yang menuai banyak siswa berprestasi.
Dengan menggunakan data total nilai rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) tertinggi 91,68 diraih SMA Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin.
Sementara untuk untuk Riau, hanya satu sekolah yang masuk rangking 100 besar terbaik Indonesia yakni SMA Swasta Mutiara Harapan, Provinsi Riau, jumlah rata-rata NEM : 81,80.