Laporan: ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengklaim telah memberikan perhatian khusus terkait abrasi yang mengikis pulau Bengkalis. Hampir Rp 300 Miliar telah digelontorkan untuk mengatasi ancaman tersebut.
Hal itu dikatakan Bupati Bengkalis Amril Mukminin menanggapi pernyatan Profesor Koichi Yamamoto, peneliti dari Universitas Yamaguchi, Jepang yang mengatakan Pulau Bengkalis terancam tenggelam oleh abrasi.
"Kita sudah berupaya menanggulangi permasalahan abrasi ini, bahkan sepuluh tahun belakangan telah kita gelontorkan dana mencapai 300 miliar lebih, tapi dampaknya memang belum signigikan," kata Bupati Amril mukminin, Kamis 20 Juni 2019 usai halal bi halah di Bengkalis.
Pun demikian, Amril Mukminin mengakui abrasi yang terjadi di Pulau Bengklis sudah mengikis sehingga berdampak mengurangi luas pulau.
"Akibatnya, batas kita berkurang. Mohon maaf, wilayah jiran tetangga makin luas kita makin sempit," beber Amril.
Selanjutnya, Amril mengatakan terkait ancaman abrasi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Bengkalis semata. Bahkan sudah menjadi permasalah pusat karena sudah masuk wilayah perbatasan NKRI.
"InsyaAllah, besok rapat kordinasi bersama Kemenko Maritim melibatkan Gubernur Riau, Bupati Meranti dan Bengkalis di Jakarta. Artinya, kondisi ini menjadi pembahasan serius kita bersama Pemerintah Povinsi Riau dan Pemerintah Pusat," ujar Amril Mukminin.
Dari rapat kordiansi itu nantinya harap Amril Mukminin, bukan hanya masalah abrasi melainkan juga batas wilayah NKRI datap terselesaikan berkat bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pusat.
"Mudah mudahan langkah dan upaya yang kita lakukan ini dapat mengatasi kajian serta penelitian itu. Meskipun kajian itu belum tentu benar. Setidaknya kita telah berupaya dan waspada akan kemungkinan tersebut," ujarnya mengakhiri.