Melihat Dari Dekat Penjara Peninggalan Belanda di Bengkalis

penjara-belanda-di-bengkalis.jpg
(Andrias)

Laporan: ANDRIAS

 

RIAUONLINE, BENGKALIS - Sedikit yang mengetahui sejarah peninggalan Belanda yang ada di bengkalis, terutama bagi anak muda zaman sekarang yang menganggap hal tersebut sudah berlalu.

Salah satunya peninggalan paling bersejarah adalah penjara peninggalan bangunan penjara masa penjajahan Belanda.

Bangunan penjara ini disebeut benteng Huis Van Behauring terletak di Jalan Pahlawan, Kota Bengkalis, Pulau Bengkalis kini masih tetap kokoh membuktikan Belanda turut berkuasa di Kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.

"Dari cerita orang tua saya, Bangunan Huis Van Behauring ini dibangun pada tahun 1810, dulunya berfungsi sebagaian penjara untuk memenjarakan raja, tokoh masyarakat dan siapa saja yang menentang penjajahan Belanda," cerita Zuraijah (59) ditemui RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu 25 Mei 2019.



Ibu dua orang anak ini mengaku sudah lama menjaga bangunan tersebut sejak dari orang tuanya yang juga penjaga (keamanan) bangunan sejarah tersebut.

"Dulunya, Almarhum bapak saya (M Nuh Abbas) petugas keamanan dibangunan ini. Sudah sejak tahun 1995 keluarga kami menjaga bangunan ini sampai sekarang," ujar Zuraijah.

Pantaun RIAUONLINE.CO.ID, memasuki Benteng Huis Van Behauring, diharuskan masuk dari pintu gerbang merupakan satu satunya pintu masuk kedalam penjara serta melewati dua ruangan terletak kanan dan kiri lorong tersebut.

"Konon, dulunya dua ruangan ini dijadikan semacam kantor bagi sipir atau pintu masuk penjagaan," beber Zuraijah.

Namun kini ruangan tersebut menjadi kamar tempat tinggal bersama dua anaknya.

Bangunan bergaya Eropa dibangun oleh arsitek asal portugis itu berbentuk liter U dengan ruangan tahanan sebanyak 20 ruangan.

"Dulunya bangunan ini terdapat 25 kamar tahanan, tapi setelah direnovasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Riau ada ruangan yang dirobohkan dan dijadilan kolam taman ditengah kamar tersebut," kata Zuraijah semberi menyayangkan prasasti  tanda tahun berdirinya bangunan ini hilang dikarenakan renovasi tersebut.

Sedangkan pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata juga memberikan perhatianya denga membangung taman didepan bangunan berseharah tersebut.

"Kalau taman didepan bangunan ini yang bangun dinas pariwisata sehingga tiap akhir pekan atau pada sore hari banyak warga yang duduk santai ditaman ini, pungkasnya.