ANGGOTA KPPS 17 Desa Pematang Pebih, Kecamatan Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hulu, saat dirawat di RS. Ia mengalami keguguran anak pertama usai kelelahan sebagai anggota KPPS.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Nugroho Noto Susanto mengatakan, seorang anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) 17 Desa Pematang Pebih, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Patma Areta alami keguguran.
Keguguran perempuan muda ini akibat kelelahan usai menjalani tugas sebagai KPPS hingga 24 jam nonstop. Padahal, bagi Patma ini merupakan kehamilan anak pertama.
"Ya benar, Patma Areta alami keguguran karena kelelahan jalani tugas negara sebagai anggota KPPS," ungkap Nugie, sapaan akrabnya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu, 21 April 2019.
Patma, tutur komisioner asal Rokan Hulu ini, sekarang sudah diperbolehkan pulang ke rumah dan menanti jadwal dari rumah sakit untuk dikuret. Selain Patma, berdasarkan catatan KPU Riau, ada 14 nasib malang menimpa penyelenggara Pemilu sejak hari H Pemungutan Suara, Rabu, 17 April 2019.
Sebelumnya, Kamis, 18 April 2019, Ketua KPPS 02, Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, meninggal dunia saat pulang kerja ditabrak pickup pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit, pukul 16.30 WIB.
Ia kemudian dimakamkan esok harinya, Jumat, 19 April 2019, di pemakaman desa. Masih di hari sama, kolega almarhum sesama Ketua KPPS 05 Kelurahan Bengkalis Kota, Kabupaten Bengkalis, Yansen Andrys David, terkena serangan jantung dan meninggal dunia.
Tak hanya meninggal dunia, di Pekanbaru, Ketua KPPS 51 Kelurahan Sialang Munggu, Tampan, Pekanbaru, terkena stroke dan hingga kini masih dirawat di RS Sansani.
Ralat:
Sebelumnya tertera di judul Rokan Hilir, ternyata di Rokan Hulu. Demikian koreksinya dan kami minta maaf.