RIAU ONLINE, PEKANBARU - Belum adanya kesamaan antara sastrawan dengan pegiat lingkungan dimanfaatkan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) untuk menggelar diskusi.
Rumah sunting memanfaatkan kesempatan ini dengan cara menggelar Ngopi Literasi Konservasi (diskusi dan konser seni) bertepatan dengan hari ulang tahun mereka yang ke-7 sekaligus merayakan hari bumi setiap tanggal 22 April.
" KSRS Pekanbaru menggelar diskusi dan konser seni sekaligus merayakan ulang tahun ke-tujuh sekaligus merayakan hari bumi," sebut Pimpinan Rumah Sunting, Kunni Masrohanti melalui rilisnya, Minggu, 14 April 2019.
Diskusi hangat ini dimoderatori oleh Syamsir alias Icamp Dompas, seniman dan pegiat literasi.
Juga ada penyair, Fakhrunnas MA Jabbar serta pegiat lingkungan lainnya. Harapannya antara kedua belah pihak dapat menyatukan hati demi penyelamatan bumi yang lebih baik lagi.
Seperti penyair harus menganggap persoalan lingkungan sebagai objek penting yang harus mereka dengungkan dalam karya puisi.
Tidak lagi menganggap persoalan lingkungan menjadi hal yang biasa karena sudah ada orang yang mengurusnya.
Begitu juga teman-teman pegiat lingkungan. Harus menganggapan bahwa puisi atau karya sastra sebagai jalan dalam mengampanyekan pentingnya merawat bumi.