RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar masih menunggu penghitungan keseluruhan data penyakit Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA) akibat paparan kabut asap kebakaran hutan dan lahan dari Dinas Kesehatan Riau.
"Kami belum dapat laporannya. Kita tunggu yang dari Dumai. Karena angkanya terbanyak," katanya, Rabu, 6 Maret 2019.
Sebelumnya Syamsuar menolak data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yulini Nazir pada Rapat Karhutla, Rabu, 27 Februari 2019 pekan lalu. Syamsuar menilai data yang diberikan tidak masuk akal. Di mana Dinas Kesehatan mencatat warga terdampak ISPA akibat bencana karhutla di Riau mencapai 2.488 kasus.
Kota Dumai berada di peringkat pertama dengan jumlah penderita 2.199 kasus menyusul Bengkalis dengan 247 kasus dan terakhir Rokan Hilir 42 kasus.
Sementara itu, Kadis Dinkes Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan hasil penghitungan itu memang benar. Didapat dari Dinas Kesehatan masing-masing Kabupaten Dumai, Bengkalis dan Rokan Hilir.
"Saya sudah konfirmasi ke Kabupaten-Kabupaten dan Kepala Dinas Kesehatan setempat. Mereka mengatakan memang seperti itu. Terduga terpapar,"tegasnya.