RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasca penyerangan Harimau Sumatera terhadap warga, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerjunkan tim ke lokasi.
Tim ini dilengkapi dengan penembak jitu dan ditambah dengan persiapan kerangkeng besi untuk mengevakuasi harimau.
"Kita akan kirim penembak jitu serta kerangkeng besi," ujar Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Mahfud.
Meski demikian, diakui bahwa lokasi konflik harimau dan manusia kali ini terbilang cukup jauh. Seperti dipaparkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono.
Ia mengatakan bahwa timnya saat ini terkendala jauhnya jarak ke lokasi konflik. Saking jauhnya, tim harus bermalam serta melanjutkan perjalanan menggunakan jalur air hingga 7 jam untuk tiba di lokasi.
"Tim harus bermalam di Kuala Lahang Kecamatan Gaung dan melanjutkan perjalanan dari Desa Pungkat ke lokasi menggunakan speed boat dengan jarak tempuh 7 jam," katanya, Senin, 4 Maret 2019.
Tim ini turun setelah mereka sukses mengumpulkan informasi yang faktual dan berimbang soal konflik yang terjadi setelah ditunjuk langsung oleh Suharyono.
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik antara raja rimba dengan manusia ini mengakibatkan korban luka atas nama Mardian warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir.
Penyerangan terjadi di atas Suaka Margasatwa Kerumutan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id