RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau, Peng Suyoto berharap banyak dibawah kepemimpinan Gubernur Riau yang baru, Syamsuar-Edy Natar. Pertumbuhan ekonomi Riau yang dinilai jalan ditempat diharapkan menjadi lebih baik.
"Di Riau ini sudah cukup lama pertumbuhan ekonominya stagnan. Tidak tumbuh atau dibawah rata-rata nasional. Kita harap beliau bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Riau. Karena saya tahu itu merupakan tantangan yang paling berat. Karena beberapa tahun (5-10) terakhir ekonomi Riau tidak tumbuh,"sebutnya, Rabu, 20 Februari 2019.
Peng menambahkan, penyelesaiannya Syamsuar cukup hanya dengan menempatkan para birokrasi yang berkelanjutan, perkuat hubungan dengan pemerintah pusat terutama soal Dana Bagi Hasil (DBH), mempercepat penyelesaian jalan nasional dan Jalan Tol.
Ucapannya ini berbeda dari yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Riau yang mengatakan bahwa ekonomi Riau untuk tahun 2018 tumbuh sebesar 2,34 persen. Meskipun tumbuh, ekonomi Riau melambat jika dilakukan perbandingan di tahun 2017 sebesar 2,68 persen.
"Upaya ini membutuhkan hubungan dan kerjasama yang sangat solit tentunya. Kita dari paguyuban mengucapkan selamat menjadi Gubernur. Harapan kita dibawah kepemimpinan beliau Riau menjadi makmur, maju, menjadi provinsi gemilang dan terbilang."
Hal serupa disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Riau, Wan Abubakar. Dirinya mengharapkan dibawah kepemimpinan mereka berdua, pembenahan tidak hanya di bidang ekonomi saja.
Syamsuar bisa memulainya dari meningkatkan infrastruktur, memperbaiki birokrasi sehingga menjadi mempuni dengan tujuan untuk menjalankan roda Pemerintahaan yang lebih baik lagi.
"Kedepan ini Riau banyak yang harus dibenahi. Seperti infrastruktur sampai menempatkan orang-orang yang profesional dan melaksanakan tugas dengan solit agar dapat menjalankan keinginan sesuai dengan visi dan misi. Diiringi dengan ketegasan karena memiliki wakil berlatar belakang militer, "tutup mantan Gubernur Riau yang menggantikan Rusli Zainal tahun 2008 pada masanya.