KETUA Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat melihat bendera partai dirusak orang, Sabtu, 15 Desember 2018, di depan Gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Partai Demokrat mengakui ada kekuatan politik yang dengan sengaja menghalangi pengungkapan kasus pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru beberapa bulan yang lalu.
"Motif besarnya adalah politik, ini yang kemudian membuat kasusnya menjadi seperti ini," tegas Kadiv Advokasi DPP Partai Demokrat, Selasa, 12 Februari 2019.
Dikatakan Ferdinand, peristiwa ini adalah perisitiwa politik yang didasari politik kekerasan sehingga berujung pada tindak pidana sehingga ada upaya perlindungan dengan intervensi politik.
"Sekarang ini ada perlindungan untuk mereka dari atas, makanya benangnya diputus, sehingga tidak bisa terungkap otak-otak dan tokoh-tokoh diatasnya," tambahnya.
"Demokrat menginginkan itu, bukan menghukum pelaku yang hanya karena dibayar, itu makanya kami melapor agar tertangkap otak pelakunya," tambahnya lagi.
Kalau pelaku, menurut Ferdinand, pihaknya sudah tahu motifnya merusak adalah motif ekonomi karena dia bersama temannya hanya dibayar sebesar Rp 150.000 per orang.
"Kenapa nama yang disebutnya tidak diselidiki, Demokrat itu tujuannya melapor untuk mencari siapa otak pelakunya, bukan malah menghukum orang yang hanya suruhan ini," tegasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id