Wartawan Riau Tuntut Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis Prabangsa

Minggu, 27 Januari 2019 16:02 WIB

Jurnalis Riau teriakkan Cabut remisi pembunuh jurnalis, Minggu 27 Januari 2018

(Azhar Saputra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Awak media yang berasal dari Provinsi Riau menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencabut remisi untuk I Nyoman Susrama, terpidana kasus pembunuhan jurnalis Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.

Dalam aksi demonstrasi yang digelar bebarengan dengan Car Free Day (CFD) hari ini, Minggu 27 Januari 2019 ini diwarnai dengan 12 poster. Salah poster berisikan deret kasus pembunuhan terhadap wartawan beberapa tahun belakangan ini.

Mereka juga membubuhi tanda tangan mereka pada spanduk putih berukuran 3x1 meter yang berisi harapan agar Jokowi segera mencabut remisi Susrama. Massa aksi pun mempersilakan warga yang berada di area car free day untuk turut membubuhkan tanda tangannya.

Cabut Remisi pembunuh Jurnalis Radar Bali

"Aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan perjuangan kita dari Pekanbaru. AJI Pekanbaru mengajak seluruh kawan-kawan profesi untuk merasakan pahitnya perjuangan untuk membawa pelaku yang telah membunuh Jurnalis Radar Bali, AA Prabangsa," kata Ketua AJI Pekanbaru, Firman Agus di titik nol, Minggu, 27 Desember 2019.

Sementara itu, jurnalis senior Harian Kompas, Syahnan Rangkuti mempertanyakan apa yang menjadi penyebab Jokowi mencabut remisi Susrama yang tertuang dalam Kepres nomor 29 tahun 2018 tentang pemberian remisi perubahan dari pidana penjara seumur hidup menjadi pidana sementara.

Menurutnya, Susrama tidak pernah mengakui segala kesalahannya. Dimana ini semua bermula terkait pemberitaan kasus korupsi yang telah melibatkannya.

"Ini adalah bentuk keprihatinan kita terhadap proses hukum yang tidak jelas. Susrama ini adalah raja kecil di daerahnya sekaligus pembunuh keji. Di persidangan sering merekayasa. Orang yang tidak ngaku kesalahan kok bisa mendapatkan remisi. Enak betul. Kalau mengakui bersalah itu lain cerita," jelasnya.