Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Meningkatnya angka kemiskinan di Provinsi Riau dinilai sebagai bukti bahwa pemerintah sudah gagal dalam menjalankan roda pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Riau Suhardiman Amby. Menurutnya apabila pemerintahan sudah berhasil tentu ada peningkatan di sejumlah sektor.
"Indikator keberhasilan pemerintah itu kan ada peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan," ujar Politisi Hanura ini, Rabu, 2 Januari 2019.
Jadi, apabila sejumlah sektor tersebut tidak ada peningkatan, maka pemerintah dianggap sudah tidak berhasil memaksimalkan penggunaan APBD dalam tahun tersebut.
"Kalau tidak ada peningkatan, pendidikan, bertambah pula kemiskinan, pengangguran meningkatan, itu tanda pemerintah gagal," tambahnya.
Untuk itu, Legislator asal Kuansing ini berharap agar berpindahnya kekuasaan pada Februari mendatang akan bisa menyelesaikan permasalahan peningkatan kemiskinan ini.
"Ini menjadi PR yang berat untuk pemerintahan yang baru," tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menyebutkan bahwa telah terjadi peningkatan angka kemiskinan Riau untuk tahun 2018, jika dibandingkan dari tahun 2017 silam.
Padahal di tahun lalu, angka kemiskinan Riau berada pada 496.390 jiwa. Namun ditahun ini meningkat menjadi 500.400 jiwa.
"Untuk tahun 2018 angka kemiskinan Riau naik menjadi 500.400 jiwa. Naik dari tahun 2017 yang hanya berada di 496.390 jiwa," katanya, Selasa, 1 Januari 2019.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id