Jemaah Umrah Asal Sumbar Rekam Sidik Jari di Kantor Pos Adisucipto

Antre-Perekaman-Biometrik-Visa.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan calon jemaah umroh terpaksa mengantre lama di kantor yang disewa oleh perusahaan pemenang tender perekaman biometrik atau perekaman sidik jari dan wajah, VFS TasHeel, di Kantor Pos Adi Sucipto, Pasar Panam, Pekanbaaru.

Seorang jemaah umrah asal Bukittinggi, Sumatera Barat (SUmbar), Ermawati mengatakan, ia bersama rombongan dari provinsi tetangga Riau itu diminta merekam biometrik sejak Jumat pagi tadi, 21 Desember 2018. 

"Tanggal 17 Desember kami diinformasikan untuk mengisi sidik jari dan foto mata di sini," ungkap Erma kepada RIAUONLINE.CO.ID. 

Erma mengatakan, ia bersama 44 calon jemaah umrah lainnya difasilitasi bus oleh biro travel tempat ia mendaftar ke Pekanbaru ini. "Kami pakai bus, tapi Alhamdulillah penginapan disediakan, tadi juga sudah merekam di dalam saat Salat Jumat tadi," tuturnya.

Baca Juga: 

Sewa Ruangan Kantor Pos, Rekam Biometrik Harus Antre Hingga Tengah Malam

Sementara itu, jemaah lainnya, Aminuddin terpaksa ke Pekanbaru hanya untuk mengikuti perekaman biometrik ini. Ia mengaku meninggalkan sejumlah pekerjaannya di kampung.

"Tagalesoh-galesoh (terburu-buru) kami jadinya, saya terpaksa meninggalkan sejumlah pekerjaan karena harus ke sini," keluhnya.



Berbeda dengan Erma, Aminuddin hingga sore ini belum bisa merekam biometrik karena karyawan perekaman mendahulukan perempuan. "Tadi pas Salat Jumat, kami laki-laki salat dulu, jadi selagi kami salat, perempuan merekam duluan," tambahnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan, Jumat, terlihat hanya ada dua alat perekaman dengan 3 petugas operator mengoperasikan komputer guna melayani perekaman biometrik calon jamaah umrah akan diberangkatkan dalam waktu dekat ini.

Ruangan ini sendiri tidak cukup besar menampung jumlah calon jemaah, pasalnya kantor perusahaan perekaman ini hanya 'menempel' dengan kantor Pos.

Klik Juga: 

Indonesia Harusnya Melobi Arab Untuk Batalkan Rekam Biometrik CJH

Sejumlah calon jemaah yang didominasi wanita lansia terpaksa menunggu di luar karena sempitnya ruangan perekaman tersebut. Baik Erma maupun Aminuddin mengaku tidak mengetahui kenapa ia dipaksa merekam biometrik jauh-jauh dari Sumbar ke Pekanbaru ini.

"Enggak tahu, mungkin yang di Sumbar sudah penuh, karena kemarin ada kawan sesama jemaah yang bilang begitu," ujar Erma.

Juru parkir yang biasa bertugas di kantor pos mengatakan ramainya calon jemaah ini sudah ada sejak Selasa lalu, bahkan pelayanannya sampai malam hari.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id