Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau fraksi Nasdem Hanura Sayed Junaidi Rizaldi menilai keputusan Syarwan Hamid melepaskan gelar adatnya kurang bijaksana.
Pasalnya, menurut Sayed, LAMR pasti memiliki pertimbangan sendiri dalam memberikan gelar Datuk kepada Presiden Jokowi. Karena itu, Sayed sangat menyayangkan tindakan mantan Mendagri era BJ Habibie tersebut.
"Saya rasa tindakan beliau (Syarwan) kurang bijaksana, LAM ini kan punya hak, pun sebelumnya juga pernah ada presiden dan tokoh lain yang diberi gelar," ujar politisi yang kerap disapa Pak Cik ini, Sabtu, 22 Desember 2018.
Wasekjen DPP Hanura ini juga menyinggung soal pernyataan Syarwan yang menyatakan bahwa Jokowi belum pantas menerima gelar kehormatan dari LAMR.
"Kalau bicara pantas dan tidak pantas, saya kira itu subjektif, setiap orang tentu punya pandangan berbeda. Misalnya saya yang dari dulu mengkritiki pemerintahan Pak Soeharto, tapi ada juga yang bilang pemerintahannya bagus. Intinya, cara kita memandang tidak sama, dan kita memiliki penilai dari sisi yang berbeda," jelas aktivis 98 ini.
Lebih lanjut, keputusan Syarwan Hamid melepaskan gelar adatnya disebutkan Sayed menunjukkan sikap yang tidak dewasa.
"Saya harap beliau bijak saja, tapi karena Pak Syarwan orang tua kita, cukup kita hargai saja keputusannya tersebut," tutupnya.
Sebelumnya, Mantan Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Reformasi masa Presiden BJ Habibie ini mengaku kecewa dengan sikap LAM yang memberikan gelar adat kepada Jokowi tanpa berdiskusi dengan tokoh Melayu Riau.
Menurutnya, pemberian gelar adat ini begitu kental dengan nuansa politik. Bahkan, Syarwan mengatakan, Presiden Jokowi belum pantas menerima gelar adat tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id