TOKOH masyarakat Melayu Riau, Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid (kursi roda) menuju gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Rabu, 19 Desember 2018, guna mengembalikan gelar adat Datuk Seri Lela Negara.
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Spanduk kecaman menentang para petinggi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau tiba-tiba muncul, pasca Syarwan Hamid mengembalikan gelar adat hari ini, Rabu 1 Desember 2018.
Gelar Datuk Seri Lela Setia Negara disandang Syarwan Hamid sejak tahun 2000. Gelar ini diserahkan kembali kepada salah satu pengurus LAM Riau, Tarlaili secara simbolis. Dengan pengembalian tanjak dan selempang.
Bebarengan dengan proses ini, spanduk kecaman muncul. Tulisan tersebut ditujukan kepada Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, AL azhar dan Ketua Umum Dewan Pengurus Harian LAM Riau, Syahril Abubakar.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 19 Desember 2018, salah satu spanduk yang dipegang oleh berbagai organisasi masyarakat itu berbunyi "Syahril Abubakar melibatkan anak isteri, anak, adik angkat dan kawan kerabat untuk menjadi pengurus LAM Riau."
Ada juga tulisan yang berbunyi Al Azhar musang berbulu ayam, pura-pura baik, pura-pura kalem tetap rakus, lahab. Spanduk itu juga dilengkapi dengan seekor hewan orang utan.
Selain itu ada juga tulisan yang berbunyi hasil mubes LAM Riau ke tujuh tanggal 18 Mei 2017 tidak sah karena bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Sementara itu, anggota DPRD fraksi PDI-P, Rusli Ahmad menilai pelepasan gelar adat ini kurang tepat. Aap lagi dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat Riau.
"Saya melihat ini kita sayangkan sebagai tokoh melayu yang kita banggakan. Kita berikan porsi sebagai datuk malah dikembalikan," jelasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id