(ISTIMEWA)
Rabu, 5 Desember 2018 15:29 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tokoh masyarakat Melayu Riau mulai tak setuju dengan pemberian gelar adat Datu Seri Setia Amanah kepada Presiden Joko Widodo. Pemberian gelar tersebut akan berlangsung, Sabtu, 15 Desember 2018 mendatang.
Kali ini datang dari Anggota Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (MKA LAM) Riau, Hj Azlaini Agus. Tiga pekan silam, Datuk Lela Seri Negara Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, telah mengancam LAM Riau, akan mengembalikan gelar tersebut, jika LAM bersikukuh memberikannya ke Jokowi.
Hj Azalini Agus kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 5 Desember 2018, menyatakan keheranannya, bahkan terkejut saat mengetahui institusi penjaga marwah Melayu dan tempat mengadu anak kemenakan tersebut memberikan gelar adat kepada Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan, tak ada pembicaraan bahkan tak diundang rapat guna membahas pemberian gelar adat kepada kepala negara. Azlaini menjelaskan, sudah ada pakemnya, aturannya, kepada siapa gelar adat diberikan, termasuk apa alasan dan tata caranya.
"Saya sampai hari ini secara sah adalah anggota MKA LAM Riau, tapi entah apa sebabnya, saya tidak dilibatkan (memutuskan pemberian gelar adat ke Jokowi), bahkan sudah hampir 3 bulan, saya tidak pernah lagi diundang/diberitahu untuk hadir dalam rapat-rapat MKA setiap hari Rabu," kata Azlaini Agus.
Azlaini menilai, LAM Riau sekarang ini dibawah kepemimpinan Syahril Abubakar, tidak lagi menjadi 'Rumah Rakyat' seperti pernah disampaikan oleh almarhum Datuk Seri Tenas Effendy dulu, dan berulang kali dikatakan oleh Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri Al Azhar.
"LAM Riau sekarang sudah menjadi milik segelintir orang-orang yang perlu berlindung, mendapat kekebalan dari jeratan hukum. Saya melihat LAM Riau saat ini hanya tempat segelintir orang mencari keuntungan pribadi dengan berdalih kepentingan masyarakat," ujar perempuan berjuluk Singa Melayu Riau ini.
Mantan Menteri Dalam negeri (Mendagri) Syarwan Hamid, pernah menerima gelar adat dari Riau dengan nama Datuk Lela Setia Negara, mengatakan akan mengembalikan gelar adat yang pernah diterimanya jika lembaga tersebut tetap memberikan gelar pada Jokowi.
"Saya dan beberapa tokoh lainnya keberatan dengan pemberian gelar dalam kurun waktu ini, kami akan mempertimbangkan untuk mengembalikan gelar yang diperoleh jika LAM memaksakan kehendaknya," kata mantan Kasispolo ABRI 1996-1997.
Sebelumnya, beberapa pengurus LAM Riau dipimpin Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), Al Azhar, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH), Syahril Abubakar, menjumpai Jokowi di Istana Negara pada Selasa, 4 Desember 2018. LAM Riau direncanakan akan memberikan gelar adat dengan nama Datuk Seri Setia Amanah kepada Presiden Joko Widodo Sabtu, 15 Desember 2018 mendatang.