KAPOLRESTA Pekanbaru, Kombes Pol Susanto berfoto bersama Tim Opsnal 807 dibentuk untuk memburu penjahat pecah kaca mobil, Jumat, 30 November 2018. Polisi menembak mati dua penjahat spesialis pecah kaca asal Bengkulu.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bak di film-film action, dua bandit jalanan di Pekanbaru ini tembak-menembak dengan polisi yang memburunya. Kedua bandit tersebut akhirnya tewas dalam jual beli tembakan dengan Tim Buser Polresta Pekanbaru, Jumat, 30 November 2018.
Cerita tewasnya kedua bandit pecah kaca mobil asal Bengkulu ini bermula sebelum Salat Jumat. Keduanya hilir-mudik di sepanjang jalan Tuanku Tambusai mengincar mangsa hendak dituju.
Saat berada di Bank BRI Cabang Nangka, aksi keduanya mengundang kecurigaan Tim Kring Reserse Tim Opsnal 807 yang berada dalam mobil. Ketika itu, tim sedang berpatroli berkeliling Kota Pekanbaru.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Sunarto, menjelaskan, gelagat mencurigakan kedua pelaku berinisial A dan J ini, tak dilepaskan begitu saja oleh polisi.
Tak mau lepas buruannya, polisi kemudian menguntit kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Keduanya mengintai seorang nasabah BRI bernama Ali Rahman, keluar dari bank dengan membawa uang Rp 50 juta.
Korban yang tak menyadari dirinya dibuntuti kedua pelaku, kemudian pulang ke rumahnya di Jalan Ikhlas Gg Ridho, Labuhbaru Timur, Payung Sekaki, berjarak sekitar 2 km dari Bank BRI.
DUA penjahat spesiali pecah kaca tewas usai baku tembak dengan polisi, Jumat, 30 November 2018.
Saat memarkirkan mobil di halaman rumahnya, Ali kemudian masuk ke dalam rumah dan menunaikan Salat Jumat. Usai salat, pukul 13.00 WIB, ia diberitahu keluarga, kaca mobil di bagian belakang sopir telah pecah.
Betapa kagetnya Ali, saat mengecek uang yang baru diambilnya sebelum Salat Jumat sudah raib bersama dengan buku tabungan serta barang-barang elektronik senilai Rp 10 juta.
Tembak-menembak
Saat polisi membututi kedua pelaku, dan berhenti di mobil dikendarai Ali Rahman, tersangka kemudian memecahkan jendela kaca mobil. Uang Rp 50 juta ikut digondol bersama dengan barang-barang elektronik lainnya.
Pemecahan kaca mobil tersebut dilakukan saat azan Salat Jumat, 12.15 WIB. Aksi ini dilihat langsung oleh satu tim, Tim Opsnal 807 Polresta Pekanbaru yang berada di dalam mobil.
Terjadilan kejar-kejaran, polisi mengendarai mobil, pelaku menaiki dua sepeda motor, jenis Yamaha Jupiter MX King dan Vario. Polisi kemudian menabrak kedua motor tersebut.
"Setelah kedua pelaku melancarkan aksinya, anggota kita langsung melakukan pengejaran," kata Kombes Pol Susanto.
Jatuh. Saat jatuh itulah keduanya kabur satu orang mengacungkan senjata api, sedangkan seorang pelaku lainnya melepaskan tembakan dari senjata api rakitan ke arah polisi.
Polisi kemudian membalasnya dengan tembakan terukur dan terarah. Keduanya lalu rebah dan jatuh dengan luka tembakan di tubuhnya.
"Anggota terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur kepada kedua pelaku," kata Kapolresta Kombes Pol Susanto.
Ia menjelaskan kedua pelaku yang tewas diterjang timah panas anggotanya itu merupakan sindikat bandit jalanan dengan modus pecah kaca asal Provinsi Bengkulu.
Pengungkapan tersebut, tuturnya, berawal dari penyelidikan intensif jajarannya akan maraknya kejahatan Curat, terutama modus pecah kaca.
Dua pekan sebelum insiden pengungkapan hari, kata Kapolresta, Polresta telah menyebar empat tim ke sejumlah titik, terutama kantor-kantor perbankan di Pekanbaru.
Namun, upaya polisi mendapat perlawanan dari kedua pelaku. Kedua pria berbadan gempal itu justru mengeluarkan senjata api rakitan dan sempat menembak ke arah polisi sebanyak dua kali.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id