Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah seorang alumni 212 asal Pekanbaru Eka Putra Nazir menilai tudingan reuni 212 yang ditunggangi kepentingan politik, merupakan pandangan para politisi.
Wartawan senior ini mengatakan hanya orang berpikiran politik yang menganggap itu politik. Sebab reuni itu berpotensi untuk menganggu kepentingan politik mereka.
"Ini kan reuni, ngumpul kembali. Lagian semua kan ada disana, mau kubu manapun silahkan bergabung, kalau ada yang cemas mungkin dia takut kepentingan politiknya terganggu," ujarnya, Kamis, 29 November 2018.
Secara logika, sambung Eka, harusnya yang diuntungkan dalam reuni ini adalah kubu petahana, karena ada peran KH Maruf Amin dalam aksi unjuk rasa 212 pada tahun 2016 lalu.
"Ini harusnya yang diuntungkan kelompok Maruf Amin, karena dia ketua MUI," ulasnya.
Pun, menurut Eka, Presiden Jokowi juga hadir dalam dalam aksi 212, sehingga presiden juga merupakan alumni dari 212
"Presiden kan ada di aksi 212, ada mantan Panglima TNI Gatot Nurmayanto juga, kita kan ngumpul-ngumpul dan menguatkan ukhuwah Islamiyyah," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai kegiatan reuni 212 tak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin, sebab peserta reuni itu dinilai bukan pemilih Jokowi.
"Yang ikut 212 itu sudah bisa dipastikan tidak memilih Pak Jokowi. Jadi, ada reuni atau enggak ada reuni, ya tidak ada istilah menggerus suara atau menurunkan elektabilitas atau menaikkan elektabilitas, kata Arsul di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2018.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id