RIAU ONLINE, PEKANBARU - Salah seorang dokter hewan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, drh. Rini Deswita mengatakan dua dari tujuh Burung Merak (Pavo sp) ternyata terkena penyakit pada mata hewan malang itu.
Burung Merak ini diselamatkan dari Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir pada Minggu, 25 November 2018 dengan jumlah lima ekor indukan dan dua anakan.
"Untuk dua dari tujuh ekor merak yang berhasil kita selamatkan ternyata matanya sakit dan berair," katanya, Rabu, 28 November 2018.
Rini menambahkan untuk penangananya mereka memberikan vitamin sampai antibodi untuk seluruh binatang yang dilindungi ini.
Selain itu, dokter di sini juga memberikan obat cacing untuk membunuh parasit yang berada di dalam maupun luar badan. Tak lupa sampai memberikan infus.
"Karena berdasarkan pemeriksaan lain bahwa banyak terdapat kutu ditubuh binatang ini. Sedangkan infus gunanya untuk mengurangi dehidrasi saat mereka berada di perjalanan," jelasnya.
Baca Juga: BBKSDA Riau Selamatkan Burung Merak Dari Pedagang Pasar Gelap
Sebelumnya, BBKSDA Riau telah menyelamatkan tujuh ekor burung merak ari tangan para pedagang pasar gelap.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo mengatakan bahwa ketujuh burung merak tersebut diselamatkan melalui proses yang cukup panjang.
Menurutnya, banyak instansi pemerintahan berperan penting dalam menyelamatkan hewan malang ini. Salah satunya ialah Balai Karantina Kelas I Pekanbaru yang cepat menghubungi mereka untuk dapat segera mengambil tindakan.
"Ketujuh burung tersebut kita dapat dari Balai Karantina Kelas I Pekanbaru yang berada di wilayah kerja Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir pada Minggu, 25 November 2018 silam," sebutnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id