Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Riau terus menggelar rapat pembahasan anggaran APBD murni 2019 bersama Badan Anggaran DPRD Riau.
Bahkan di hari libur sekarang, keduanya masih berunding di ruang medium kantor DPRD Riau, Selasa, 20 November 2018 dimulai Ba'da Dzuhur tadi.
Rapat tertutup ini tampak dihadiri sejumlah anggota Banggar diantaranya Ketua DPRD Riau Septina Primawati, Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, Anggota Banggar Suhardiman Amby, Husaimi Hamidi, Aherson, Firdaus dan beberapa staf lainnya.
Sebelumnya, Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengatakan pihaknya akan terus menggesa pembahasan APBD ini karena berdasarkan peraturan batas akhir perumusan adalah tanggal 30 November 2018 mendatang.
Adapun permasalahan yang tertinggal dikatakan pria yang kerap disapa Dedet ini, banyaknya bermunculan utang-utang lama dalam proses pembahasan.
Seperti yang diketahui, setelah mengunjungi Kemenkeu beberapa waktu lalu, APBD Riau yang semula berkisar Rp 8,3 T naik menjadi Rp 9,4 T.
Hal tersebut dikarenakan asumsi harga minyak dunia yang sebelumnya hanya 50 USD/barel naik menjadi 70 USD/barel.
Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menuturkan penambahan ini malah diperuntukkan guna membayar utang Pemprov Riau karena kebijakan tunda bayar.
"Semua penghasilan yang berlebih menutupi tunda bayar hampir 600 M," ungkapnya, Senin, 19 November 2018.
Adapun dari 600 M tersebut, dana yang dialokasikan untuk pembayaran utang tunda bayar sebesar 316 M sehingga masih ada kekurangan sekitar 300 M lagi.
Selain membayar utang tunda bayar, kelebihan dana ini pergunakan untuk menambah pembiayaan belanja pegawai akibat perpindahan pegawai sekitar puluhan Milyar.
"Saya sudah minta rinciannya, tapi Pemprov belum menyiapkannya sehingga rapat kita sambung besok," tambahnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id