RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kata-kata yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo seperti "Sontoloyo" dan "Genderuwo" dalam pidatonya, dianggap oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah sebagai hal tak ada gunanya.
Tak hanya itu, ia juga menyindir fenomena perpolitikan dinilainya hanya mengendepankan simbol dibanding program.
"Karena semua tidak punya tradisi berpikir yang serius, jadi pikirannya tak berkaitan bagaimana calon pemerintah yang memikirkan program akan ia janjikan," ungkap Politisi dijuluki Singa Senayan ini, Minggu, 11 November 2018.
Akhirnya, lanjut Fahri, mereka hanya mengambil isu yang tidak bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat ketimbang berbicara program masa depan.
"Rakyat harus nanya, omonganmu apa gunanya? Apakah bisa meningkatkan income perkapita?, Apakah bisa menambahkan lapangan pekerjaan? Apakah bisa menyelamatkan jaminan sosial yang hampir bangkrut? Itu yang harus rutin ditanyakan rakyat," tegasnya.
"Kalau begini kan omongannya gak ada guna, kalau saya lihat kandidat yang sekarang kurang kuat kontennya, gaya saja yang banyak," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id