RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) lahir atas kegelisahan masyarakat Indonesia yang bersumber dari para pemimpinnya. Diantaranya kegelisahan akibat tingginya kesenjangan sosial sampai kegelisahan yang ditimbulkan oleh Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (Sara).
"Orang miskin di Indonesia disebut turun-temurun. 40 persen dari total warga Indonesia adalah orang miskin. Belum lagi banyak kegelisahan yang ditimbulkan oleh agama. Yang diomongkan pejabatnya berbeda dari kenyataannya," katanya, Minggu, 11 November 2018.
Termasuk di Pekanbaru. Fahri mengatakan Riau yang merupakan wilayah beridentitaskan Melayu malah tidak dianggap oleh bangsanya sendiri. Termasuk para ulama yang berasal dari Bumi Melayu seperti Ustad Abdul Somad (UAS).
"Terakhir saya ke sini (Pekanbaru), UAS dipersekusi. Itu pasti di dalamnya ada kegelisahan. Kenapa semenanjung ini yang lahir dari bangsa Melayu justru tidak dianggap dengan nilai Melayunya?" imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Paling Miskin, Fahri Hamzah Harapkan Renaissance
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, Ketua GARBI Chapter Riau, Juprizal mengatakan kegelisahan yang dirasakan oleh warga Riau akan mereka luapkan dalam bentuk menyatukan berbagai macam pandangan.
Mereka mengumpulkan berbagai macam golongan, partai, suku, agama dan budaya yang sama-sama resah dari buruknya pola manajemen dari para pemimpinnya.
"Kedepannya dari mulai masyarakat sipil, Akademisi, para ormas, parpol bersama-sema menuangkan kegelisahan itu dalam diskusi. Kalau tidak ada wadah bisa menjadi benturan sampai radikalisme. Kalau ada wadah apalagi dalam bentuk ilmiah kita bisa mencarikan formulanya," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id