RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan masyarakat dari lima kabupaten/kota mengikuti pelatihan jurnalisme warga yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama World Resources Institute Indonesia (WRI) Riau. Kegiatan digelar selama tiga hari 5-7 November 2018 di Pekanbaru.
Ketua AJI Pekanbaru, Firman Agus dalam sambutan saat pembukaan mengatakan, selain memperkenalkan dunia jurnalistik, peserta yang rata-rata masih muda itu akan belajar banyak hal terkait media massa.
“Informasi kini bukan milik eksklusif awak media mainstream, tapi milik semua. Jadi setelah pelatihan ini, peserta bisa menulis tentang apa yang tejadi dilingkungannya, terutama soal lingkungan,” katanya, Senin, 5 November 2018.
Perlahan tapi pasti, kata Firman, terjadi pergeseran sangat besar untuk masyarakat mengakses informasi. Bahkan, masyarakat turut aktif memberikan informasi dan menjadi bagian dari informasi yang berkembang di media.
"Kerja-kerja jurnalistik kini tidak hanya dilakukan oleh awak media umum, namun masyarakat turut aktif melakukan pencarian hingga penyebaran informasi ke publik. Masyarakat telah menjadi produsen dan juga konsumen informasi. Maka itu menjadi salah satu dari gol dari pelaksanan pelatihan ini," urainya.
Petihan jurnalisme warga juga menjadi wadah untuk masyarakat dapat menjadi produsen berita dengan tetap berpegang pada kaidah jurnalistik.
“Mengabarkan informasi harus tetap menggunakan kaidah dank ode etik yang ada,” ujarnya.
Adapun peserta pelatihan ini merupakan para pewarta warga dari lima kabupaten/kota di Provinsi Riau, yaitu Pekanbaru, Kampar, Siak, Kuantan Singingi dan Rokan Hulu.
Sementara materi yang akan diberikan kepada peserta pelatihan antara lain pengenalan menulis berita, pemahaman rambu-rambu dan kebijakan/regulasi media serta kode etik kepada pewarta warga.
Selain itu pemateri yang dihadirkan yakni Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, M Badri, Anggota Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) AJI Indonesia, Hasan Basril, Winahyu Dwi Utami dan Tim AJI Pekanbaru.