LAPORAN: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Antrean panjang terjadi hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pekanbaru. Antrean tersebut berada pada pengisian bahan bakar jenis Premium. Beberapa lainnya di Pertalite.
Baik pengendara mobil ataupun motor harus rela menunggu hingga berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar tersebut. Jika belum beruntung, beberapa pengendara harus sabar karena tidak mendapatkan Premium atau Pertalite meski telah menunggu lama.
Menurut Unit Manager Communication and CSR Sumbagut PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional I, Rudy Afrianto, mengatakan kelangkaan atau kosongnya pasokan disebabkan adanya kendala pada proses distribusi.
Dia bilang, kejadian tersebut terjadi karena adanya perbaikan atau pengecoran ruas jalan di wilayah sam-sam yang merupakan jalur lintas Duri - Pekanbaru yang berdampak terjadinya kemacetan.
Baca Juga: Premium dan Pertalite Langka, Warga: Lebih Baik Kami Tak Pilih Jokowi Lagi
"Ini lebih disebabkan oleh kendala distribusi sebagai dampak dari perbaikan jalan di sekitar Dumai-Duri yang sebabkan kemacetan parah dan menghambat pasokan BBM. Pertamina sudah koordinasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian untuk mengupayakan agar angkutan BBM bisa mendapat prioritas jalan dan pengawalan terhadap angkutan BBM,," sebutnya saat dikonfirmasi Riauonline.co.id melalui telepon seluler, Minggu 28 Oktober 2018.
Diakuinya, karena hal tersebut sehingga pendistribusian BBM ke lembaga penyalur di wilayah Kabupaten Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru terkendala.
Selain itu, ia mengatakan Pertamina juga telah melakukan pengalihan pasokan dari Terminal BBM Siak dan Terminal BBM Teluk Kabung.
Pertamina telah mengoperasikan seluruh fasilitas distribusi selama 24 jam penuh sampai kondisi pasokan kembali normal.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat dan semoga kedala ini cepat teratasi. Kami juga terus melakukan alih supply semula dari TBBM Dumai, kini dibantu dengan TBBM Sei Siak dan TBBM Teluk Kabung 24 jam non stop sampai pasokan kembali normal," tutupnya.