Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir mendaftarkan diri untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Riau 2018-2023 dengan menggandeng Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembelotan Ketua DPW PAN Riau, Irwan Nasir, yang mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) pesaing, Joko Widodo-Maruf Amin, bukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berbuntut panjang.
Di internal partai besutan Amien Rais ini muncul gejolak usai Deklarasi Pernyataan Dukungan Kepala Daerah di Riau mendukung Jokowi-Maruf Amin saat acara Relawan Projo Riau, Rabu, 10 Oktober 2018, di Aryaduta Hotel, Pekanbaru.
Termasuk komentar pedas dilontarkan oleh Wakil Ketua DPW PAN Riau, Musyaffak. Ia menyatakan, Irwan Nasir sudah membelot dan Bupati Kepulauan Meranti tersebut sebagai pengkhianat.
Baca Juga:
Dukung Jokowi, Ketua PAN Riau Ngaku Siap Terima Sanksi
PAN Riau Kecewa, Ketuanya Membelot Dukung Jokowi-Maaruf
"Sikap tegas harus diambil, segera dipecat. Ini bukan hanya membelot, tapi sudah mengkhianati," tegas Musyaffak, Senin, 15 Oktober 2018.
Politisi Partai Berlambang Matahari Terbit ini mengatakan, dukungan Irwan Nasir ke Jokowi-Maruf Amin merupakan bentuk ketidakloyalan Irwan Natsir terhadap AD ART Partai.
Kader PAN kerap disapa dengan Haji Mus ini mengatakan, Irwan Nasir merupakan Ketua DPW PAN. Jabatan tersebut representasi, simbol, dan ikon PAN Riau,
"Apapun alasannya, yang jelas dia sudah salah. Apakah ada intimidasi atau ancaman kriminalisasi, dan sebagainya, kita tidak mau tahu, yang jelas dia salah," tuturnya.
Haji Mus sudah menyampaikan mosi tidak percayanya terhadap Irwan Natsir bersama puluhan kader PAN Riau lainnya.
Klik Juga:
Ketua DPW PAN Riau Dukung Jokowi, Irvan Herman: Sanksi Partai Menanti
Ketua DPW PAN Perintahkan Kader Jangan Mbalelo
"Bahkan, kita tadi sudah rapat Fraksi dan memutuskan untuk segera menyurati DPP agar menggelar rapat harian untuk membahas ini," pungkasnya.
Sebelumnya, usai deklarasi pernyataan dukungan, Rabu, 10 Oktober 2018, Ketua DPW PAN Riau, Irwan Nasir, menantang DPP PAN untuk menjatuhkan sanksi ke dirinya. Ia siap untuk menerima sanksi tersebut.
Mengenai sanksi akan diterima, Irwan Natsir menyebutkan, dirinya siap menerima sanksi yang akan ia terima dari atasan karena berada di luar garis partai.
"Politik biasa dengan sanksi, ada yang setuju dan tidak setuju, kalau kita siap menerima sanksi itu, saya yakin partai pasti punya kebijakan sendiri," jelasnya.
Irwan menegaskan dukungan ini murni dari pribadinya dan tidak ada intervensi dari pemerintah pusat.
"Tidak ada intervensi," tegasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id