Begini SMPN 18 Menyikapi Surat Edaran Disdik Pekanbaru

Kepsek-SMP-18.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran yang berisikan imbauan kepada setiap sekolah agar melakukan pembenahan menyusul ditemukannya 55 siswi SMPN 18 Pekanbaru yang menyayat tangan sendiri.

Menanggapi imbauan tersebut, Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita mengatakan pihaknya telah lebih dulu melakukan pengawasan secara intensif.

"Kita dari awal sudah menyikapinya kok. Bahkan sebelum surat itu turun," katanya, Selasa, 2 Oktober 2018.

Lily menyebut cara yang mereka ambil ialah dengan mengumpulkan seluruh siswa untuk mendapatkan siraman rohani.

Baca Juga 55 Siswi SMP Sayat Tangan, Kepsek: Tak Ada Kaitan dengan Narkoba

"Kita setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat itu selalu melakukam pengajian di lapangan. Untuk yang muslim di lapangan. Dan non muslim di samping sekolah. Itu bentuknya siraman rohani," jelasnya.



Melalui siraman rohani itu, para siswa diberi pemahaman terkait bahaya narkoba, pergaulan bebas dan pendidikan yang bertujuan peningkatan akhlak lainnya.

"Sedangkan untuk minuman itu (Torpedo), setelah razia (Jumat, 7 september 2018) yang kita lakukan itu, sudah tidak diperbolehkan berada di sekolah. Sampai hari ini," tegasnya.

Baca Juga Waspada... Konsumsi Torpedo Berlebihan Bisa Positif Benzodiazepin

Sebelumnya, Lily Deswita memastikan bahwa ke-55 anak muridnya yang kedapatan melakukan penyayatan di bagian lengan bukanlah disebabkan dampak dari penggunaan zat berbahaya narkoba. Apalagi dikait-kaitkan akibat minuman berenergi bermerek, Torpedo.

"Setelah BNN melihat langsung dijelaskannya bahwa ini tidak ada hubungannya dan kaitannya dengan kehadiran narkoba," katanya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id