RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengatakan kenaikan dollar akan berimbas kepada berlangsungnya sejumlah Mega proyek yang dibangun saat ini.
"Kalau angka dollar US menembus angka yang irasional maka akan menimbulkan kekacauan, apalagi kontrak proyek berdasarkan dollar," ungkap Politisi Demokrat ini, Rabu, 5 September 2018.
Para pengusaha dan kontraktor, lanjut legislator asal Pekanbaru ini memang menandatangani kontrak dalam rupiah. Namun untuk membeli spare part atau bahan materialnya dengan dollar.
"Makanya saya bilang, kenaikan dolar akan berpengaruh pada pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan dikhawatirkan akan banyak mangkrak proyek-proyek yang sudah direncanakan," katanya.
Terhadap pembangunan di Riau, Pria yang kerap disapa Dedet ini, mengatakan juga ada pengaruh.
"Kalau kita menerima kontrak dengan rupiah, tapi membeli material dengan dollar seperti jembatan Siak IV yang akan dipasang kabel," sebutnya.
Pengusaha dalam berusaha butuh kepastian hukum dan nilai tukar dari awal hingga akhir kontraknya, termasuk berkaitan dengan harga besi beton dan baja yang naik dengan naiknya dolar.
Sejauh ini, Dedet mengaku belum menerima laporan baik dari Pemprov maupun dari kontraktor terkait keluhan kontraktor dalam membeli bahan material impor.
"Belum ada, kan baru naiknya kemarin yang hampir sampai 15.000," terangnya.
Untuk itu, Dedet berharap pemerintah bisa mengambil beberapa langkah tepat untuk mengantisipasi kenaikan dolar ini, sehingga tidak ada kekacauan di proyek pembangunan.
Ditambahkanya, kenaikan dollar US bukanlah akibat adanya Perang dagang, tapi lebih ketidakseimbangan neraca keuangan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id