RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 55 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) atau meningkat 16 persen dalam 24 jam terakhir.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru, Minggu, 12 Agustus 2018, mengatakan sebagian besar titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua yang diperbarui pukul 06.00 WIB tersebut menyebar di wilayah pesisir Riau.
"Titik panas terbanyak masih terpantau di Rokan Hilir dengan total 33 titik," katanya.
Selain Rokan Hilir, titik panas turut terpantau di Bengkalis dengan delapan titik, Siak enam titik serta Pelalawan tiga titik. Sementara satu titik panas masing-masing menyebar di Dumai, Rokan Hulu, Meranti dan Kuantan Singingi.
Secara keseluruhan, BMKG menyatakan total terdapat 120 titik panas yang menyebar di Pulau Sumatera. Selain di Riau, titik panas turut terpantau di Sumatera Utara 15 titik, Sumatera Barat 11 titik, Bangka Belitung 16 titik.
Selanjutnya di Sumatera Selatan terpantau sebanyak 10 titik, Jambi empat titik, Bengkulu dua titik dan Lampung tujuh titik panas.
Sementara itu, dari 55 titik panas yang terdeteksi di Riau, 32 titik diantaranya dipastikan sebagai titik api, atau indikator kuat adanya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Titik api tersebut terdeteksi di Rokan Hilir dengan 19 titik, Bengkalis enam titik, Siak lima titik dan satu titik api masing-masing di Pelalawan dan Kuantan Singingi.
Keberadaan titik panas maupun titik api di Provinsi Riau mulai mengalami peningkatan sepanjang 48 jam terakhir. Titik panas mulai terdeteksi sejak Sabtu kemarin (11/8), dengan jumlah mencapai 46 titik di wilayah Riau.
Kondisi tersebut menjadi peringatan bagi seluruh instansi yang tergabung dalam Satuan Tugas Karhutla untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan mengingat even Asian Games segera dibuka kurang dari sepekan mendatang. (**)