Syambasri seorang tukang pijit tunanetra, tak kuasa meluapkan kebahagiaanya saat sang anak Muhammad Abdul Dannil lulus penerimaan calon bintara 2018 Kepolisian Daerah Riau.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Syambasri seorang tukang pijit tunanetra tak kuasa menahan tangis kala anak laki-lakinya Muhammad Abdul Dannil lulus penerimaan calon bintara 2018 Kepolisian Daerah Riau.
Kepada wartawan, pria berusia 60 tahun tersebut mengaku kelulusan anaknya merupakan sebuah anugerah dan membuktikan kerja keras pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.
"Dia sudah dua kali tes tapi gagal, dan alhamdulillah tahun ini lulus murni," kata Syam di Pekanbaru, Senin, 6 Agustus 2018.
Pria berperawakan sederhana dan tidak pernah menanggalkan kopiah hitamnya tersebut mengaku menjadi polisi merupakan cita-cita Abdul (21) sejak kecil. Dia tidak pernah bosan bercerita kepada kedua orang tuanya untuk menjadi seorang abdi negara.
Untuk mengejar cita-citanya tersebut, Abdul selalu menjaga kesehatan dan belajar sungguh-sungguh. Dia juga selalu menghindari rokok dan menerapkan gaya hidup sehat, meski berada di lingkungan keluarga dengan ekonomi terbatas.
Dua tahun sebelumnya, Abdul juga pernah mengikuti tes polisi. Namun, kedua tes yang ia jalani belum membuahkan hasil. Meski begitu, dia tidak pernah putus asa dan selalu percaya akan ada kesempatan untuk dirinya.
RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA
Hal itu terbukti ketika dia berhasil menjadi yang terbaik dari 2.000 lebih peserta tes calon siswa didik baru Kepolisian Daerah Riau.
Terlebih lagi, Syam mengatakan ibunda Abdul berpulang ke pangkuan-Nya saat anak ke empat dari enam bersaudara itu ketika sedang dalam proses tes kepolisian.
"Ibunya sakit awal puasa lalu saat anak saya ikut tes polisi. Sejak itu dia bertekad harus bisa menjadi polisi dan membuat ibunya bahagia di 'sana'," ujarnya seraya berkaca-kaca dengan suara parau menahan tangis.
Abdul Dani dinyatakan lulus sebagai calon bintara Polri tahun 2018. Polda Riau pada tahun ini menerima sebanyak 170 calon bintara yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota se Provinsi Riau. Mereka yang lulus berhasil menyingkirkan lebih dari 2.000 pendaftar.
Polda Riau memastikan penerimaan polisi dilakukan secara transparan dan tidak memerlukan biaya sepeserpun. Polri bertekad memperbaiki reformasi yang lebih baik, dengan memulai dari proses perekrutan yang benar. (**)