RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menduga Menteri Perdagangan menderita kekalahan dalam pergelaran Piala Dunia 2018 sehingga menyalahkan Piala Dunia sebagai penyebab kenaikan harga telur.
"Kalau penyebabnya piala dunia, itu mungkin tim jagoannya kalah makanya sembarangan tuduh,"ujar Politisi Demokrat yang kerap disapa Dedet ini, Rabu, 18 Juli 2018.
Dedet mengimbau agar menteri perdagangan segera mencarikan sumber masalahnya, bukan malah mencari kambing hitam dalam kenaikan harga telur ini.
"Saya imbau menteri mencari permasalahannya, kalau tidak tau masalahnya apa , bagaimana mau cari solusi," kata Dedet.
Apabila permasalahannya ada di harga pakan atau vaksin yang mahal, maka pemerintah harus hadir disana dan jangan sampai kalah dengan mafia.
"Barangkali ada mafia disana, atau memang ada permainan ? Bisa saja itu strategi bahwa itu sengaja ditimbun sehingga diambil langkah impor," tutup Dedet.
Seperti yang diketahui, Kementerian Perdagangan mencatat terjadi lonjakan harga telur sejak masa setelah Lebaran Idul Fitri hingga beberapa hari belakangan. Kenaikan harga yang disebut anomali itu terjadi, terutama gara-gara gelaran Piala Dunia 2018 pada 14 Juni-15 Juli 2018.
Menteri Perdagangan, Enggartriasto Lukita, mengonfirmasi bahwa memang ada kaitan langsung antara Piala Dunia dengan kenaikan harga telur, terutama yang untuk konsumsi rumah tangga.
Selama gelaran sepakbola dunia itu, permintaan telur memang meningkat, sebagai makanan instan untuk menemani bergadang sambil menonton sepakbola.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id