RIAUONLINE, PEKANBARU - Angka kemiskinan di Kabupaten Meranti, masih menduduki angka yang sangat tinggi diantara 12 Kabupaten Kota di Provinsi Riau.
Anggota DPRD Riau Dapil Meranti Muhammad Adil membenarkan kondisi tersebut. Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Politisi Hanura ini menyebutkan semua ini akibat para pejabat di Meranti yang tidak sadar diri selama ini.
"Yang disampaikan wakil bupati itu salah, mungkin dia malu. Padahal faktanya begitu, pejabat Meranti tidak sadar diri. Mereka harus sadar diri, APBD itu untuk masyarakat bukan untuk dia dia aja," ungkap Adil, Selasa, 3 Juli 2018.
Diakui Adil yang juga mantan anggota DPRD Meranti, kondisi seperti ini sudah ada sejak dirinya masih menjabat disana. Sehingga dia sangat paham terhadap kondisi real di sana.
"Ada 20 persen daerah yang listriknya belum teraliri, itu benar. Saya orang Meranti, saya sudah jalan ke kampung-kampung, dulu ada program listrik desa yang anggarannya 11 Milyar, tapi semuanya bermasalah. Listriknya bohong. Diluar bagus. Didalamnya rusak," jelas Adil.
Adil menambahkan, Provinsi Riau sudah memberikan Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk Meranti, namun implementasinya untuk masyarakat sangat jauh dari harapan.
"Saya bingung, Meranti dikasih bankeu, tapi tidak bisa mengoptimalkan, banyak proyek yang gagal dan mangkrak, guru agama tidak diperhatikan. ADD desa juga tidak dibayar, aduh pusing saya," keluhnya.
"Maunya dikasih bantuan langsung saja, misalnya pembangunan gedung sekolah, itu dibangun sama provinsi saja, sarjana teknik disana cuma sarjana-sarjanaan," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id