Pemprov Riau: Kami Fokus ke Sentra Industri Kecil dan Menengah

Kepala-Dinas-Perindustrian-Provinsi-Riau-Asrizal.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal menyebutkan alasan pihaknya begitu memprioritaskan Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) jika dibandingkan dengan kawasan industri yang dikuasai oleh para pemodal besar.

"Kami katakan bahwa kami memang fokus terhadap SIKIM di Riau ini dari pada kawasan industri," katanya, Sabtu, 30 Juni 2018.

Alasan pertama yang disebutkannya ialah karena untuk di Riau jumlah industri kecil begitu mendominasi jika dibandingkan dari kawasan industri.

"Yang pertama itu alasannya karena jumlah industri kecil itu di Riau mencapai 93 persen jika dibandingkan dari total industri saat ini," jelasnya.

Seperti tanaman khas Riau, buah nenas yang kini hampir dibudidayakan oleh lima kabupaten yang ada di Riau. Ada Kampar, Siak, Rokan Hilir, Dumai sampai Indragiri Hulu.



"Ini kan peluang besar. minimal dari buah nenas ini bisa dijadikan keripik, selai, sirup, dodol, minuman kaleng dan satu lagi minuman segar nenas. Itu yang perlu kita kembangkan," ucapnya.

Selain itu, menurutnya, SIKIM juga tidak memerlukan biaya yang besar dalam pengembangan hingga perawatannya. Sehingga dapat dilakukan oleh pemula yang ingin terjun mencoba kesuksesan di dunia industri.

"Kemudian anggarannya juga tidak besar. Itu makanya kita harap kembali mendapatkan Dana Alokasi Khusus dari Kabupaten dan Kota di Riau setelah kita mendapatkan Rp 24 miliar di tahun 2018 untuk pengolahan sagu di Sungai Tohor, revitalisasi kecil dan menengah di Desa Pulau Gadang Tigo Koto Kampar," tambahnya.

Selanjutnya dana itu juga untuk melakukan revitalisasi pengolahan singkong yang berada di Kulim, Tenayan Raya yang saat ini masih terus dikebut pelaksanaannya.

"Selain itu kita juga masih mengharapkan Rp 30 miliar lagi untuk menyelesaikan SIKIM pengolahan sagu yang di Sungai Tohor," tandasnya.

Sebelumnya, selain melirik potensi ikan selai di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Kota Kampar Kabupaten Kampar yang begitu menjanjikan. Pemerintah Provinsi Riau rupa-rupanya juga melirik sektor lain.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal mengatakan bahwa mereka akan menggairahkan pangsa pasar budi daya tanaman sagu yang ada di Sungai Tohor, Kecamatang Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Harapanya upaya kita ini nantinya akan terbentuk sentra sagu yang tidak hanya mampu mengolah sagu basah. Tapi seluruh turunanya," katanya, Sabtu, 19 Mei 2018.

Asrizal menambahkan melalui revitalisasi Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) program dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk tahun 2018, mereka akan menyediakan dana yang cukup besar bagi para pengusaha kecil dan menengah.