RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan bahwa hari Senin, 25 Juni 2018 mendatang akan menjadi tonggak sejarah baru bagi budaya Melayu di Provinsi Riau.
Pasalnya pada hari itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau secara resmi akan memperkuat tatanan budaya Melayu Riau bagi kepentingan publik serta para pelajar di Riau.
"Tanggal 25 itu kita akan melaunching pencanangan penguatan muatan lokal budaya Melayu Riau khusus di provinsi kita ini," katanya di kediamannya, Jumat, 23 Juni 2018.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar mengatakan bahwa di hari itu juga akan menjadi awal era baru bagi ruang publik masyarakat Riau dan juga para penuntut ilmu 12 tahun.
"Dengan pencanangan itu, akan diperluas lagi bagi penyelenggaraan pelayanan publik dan pendidikan kita. Kalau yang tadi hanya belajar Arab-Melayu, setelah ini akan ada perwujudan dari tunjuk ajar melayu yang 29 ciri-ciri moral melayu sejati itu. Termasuk juga teknologi, sejarah, bahasa sampai keanekaragaman logat yang di Riau ini jumlahnya lumayan banyak," tegasnya.
Sementara, menurut Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, pencanangan ini juga akan menjadi awal dibentuknya tatanan berbusana sampai berbahasa untuk diterapkan di 12 kabupaten dan kota di Riau.
"Jadi kita juga akan menyusun kaitan berbusana dan berbahasa dalam pelayanan publik di masing-masing wilayah beserta payung hukumnya. Termasuk akan sampai ke pimpinan mal, hotel dimana tidak hanya kami lakukan di ruang publik," jelasnya.
"Begitu juga kami akan melakukan pendekatan ke media-media beserta sosialisasinya," tutupnya.