RIAUONLINE, INDRAGIRI HILIR - Dua unit rumah yang berada di bantaran sungai di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau rusak berat akibat longsor, hingga menyebabkan sebagian besar bangunan hanyut ke dalam sungai.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Christian Rony di Pekanbaru, Senin memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi di Jalan Gerilya Parit 6 Kelurahan Tembilahan Barat Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir tersebut.
"Pada saat kejadian dua rumah itu memang dalam keadaan kosong," katanya.
Insiden longsor hingga menyebabkan rumah hanyut ke dalam sungai di lokasi yang sama tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sebulan terakhir.
Sebelumnya, insiden yang sama terjadi pada tiga rumah pada awal Juni lalu hingga menyebabkan sebagian pondasi ketiga rumah itu hanyut terbawa arus sungai dan tidak lagi dapat ditempati.
Sementara itu, pada insiden terakhir ini, ia menjelaskan dua rumah yang roboh dan hanyut ke dalam sungai akibat longsor tersebut terjadi pada Minggu petang kemarin (17/6).
Kedua rumah tersebut milik warga atas nama Anto (55) dan Safrizal (40).
Christian mengatakan secara umum wilayah bantaran sungai yang dijadikan lokasi pemukiman bagi sebagian warga Indragiri Hilir tersebut sangat rawan terjadi longsor. Menurut dia, longsor itu sendiri akibat abrasi yang selama ini terjadi di wilayah itu.
"Kita menghimbau warga setempat untuk waspada, karena walau bisa diprediksi, tidak ada yang tahu, kapan bencana itu datang. Daerah tersebut tanahnya memang rawan longsor," ujarnya.
Lebih jauh, Christian mengatakan longsor itu sendiri tidak hanya menyebabkan rusaknya dua unit rumah, namun turut mengancam satu-satunya jalan penghubung Indragiri Hilir menuju Pekanbaru.
Untuk itu, dia menuturkan dirinya telah mengerahkan Personel Sat Lantas Polres Indragiri Hilir untuk dapat memberikan petunjuk dan mengatur lalu lintas dengan baik.
"TKP tanah longsor terletak di jalan nasional yang ramai dan menjadi satu- satunya sarana transportasi darat menuju Pekanbaru," tuturnya.(**)